Demo Mahasiswa Ricuh, Tuntut Janji Kampanye Bobby-Aulia Belum Terealisasi

Senin, 07 Maret 2022 / 19.33

Sejumlah mahasiswa tergabung dalam KAMMI berorasi di Balaikota Medan. (f-ist)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menuntut janji kampanye Bobby Nasution yang sudah setahun menjabat sebagai Wali Kota Medan. Tuntutan massa mahasiswa ini disampaikan dalam aksi unjuk rasa di depan Balaikota Medan, Senin (7/3/2022).

Namun aksi massa sempat ricuh. Terjadi saling dorong mendorong antara mahasiswa dan petugas keamanan serta kepolisian. Bahkan terjadi kejar-kejaran petugas dengan mahasiswa.

Sebelumnya, aksi digelar sebagai bentuk evaluasi mahasiswa terhadap 1 tahun kepemimpinan Bobby Nasution-Aulia Rachman. 

Massa menilai dalam satu tahun kepemimpinan Wali Kota Bobby Nasution, tak ada yang berubah. Khususnya dalam hal penanganan banjir di Kota Medan. 

"Tercatat sampai 2021 kemarin, ada 1514 titik banjir yang ada di Ibu Kota Provinsi Sumut ini," kata Ketua KAMMI Kota Medan Putra Rajanami.

Selain itu, kedatangan mereka juga untuk menagih janji Bobby Nasution dan Aulia Rachman sewaktu kampanye dulu yang menyebutkan infrastruktur selesai dalam kurun waktu 2 tahun. 

"Kami sudah melakukan 2 kali audiensi, namun tak ditanggapi serius oleh Bobby Nasution," sebutnya. 

Selain itu, janji memberikan 1000 beasiswa saat kampanye juga ditagih mahasiswa. 

"Saat memperkenalkan diri dengan masyarakat dahulu, keduanya berjanji akan menyediakan 1000 beasiswa kepada mahasiswa/i di Kota Medan. Namun faktanya baru 300 mahasiswa yang menerima manfaat tersebut," paparnya. 

Dalam aksinya, massa aksi tidak ditemui Bobby Nasution. Massa hanya ditemui Asisten Pemerintahan, M Sofyan. 

"Kami tunggu hampir 2 jam, tapi tak ada keluar satu pun Bobby atau Aulia. Kami datang dengan baik-baik. Akan tetapi tak ada iktikad baik dari Wali Kota Medan Bobby Nasution," ujarnya.

Karena itu, massa sempat berencana membakar ban bekas. Namun, rencana itu dihalangi pihak kepolisian yang berjaga.

Akibatnya, sempat ada ketegangan antara massa aksi dengan pihak keamanan. Sehingga suasana berlangsung ricuh.

Namun situasi dapat terkendali dan massa pun akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (mar)
Komentar Anda

Terkini