LBH Medan Mengutuk Kekerasan terhadap Wartawan TVOne, Polisi Diminta Ungkap Aktor Pemukulan

Sabtu, 26 Maret 2022 / 16.16

Wakil Direktur LBH Medan Irvam Saputra.(f-ist)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan meminta kepada Polisi agar segera mengungkap aktor pemukulan wartawan TVOne yang diduga dilakukan oleh PTPN II dan sangat menyayangkan adanya aksi pengeroyokan terhadap wartawan TVOne, saat melakukan peliputan sengketa lahan antara masyarakat Desa Dalu X A, Kecamatan Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sumut dengan pihak PTPN II.

Hal ini diungkapkan oleh Wakil Direktur LBH Medan, Irvan Saputra SH, MH kepada sejumlah wartawan, atas perlakukan yang diduga dilakukan oleh PTPN II, korban telah membuat pengaduan secara resmi ke Polres Deli Serdang dengan nomor LP/B/164/III/2022/SPKT/POLRESTA DELI SERDANG/POLDA SUMATERA UTARA.

“Jelas ini adalah dugaan tindak pidana yang diduga dilakukan oleh pihak PTPN II, maka sepatutnya pihak kepolisian bisa mengusut secara tuntas dan harus mengungkap aktor dibalik pemukulan secara berutal ini,” jelas Irvan kepada wartawan, dikutip Sabtu (26/3/2022).

Bahkan Irvan mengatakan dugaan kekerasan terhadap wartawan TVOne merupakan serangan terhadap kerja- kerja pers dan membunuh demokrasi. Irvan juga meyayangkan sikap Humas PTPN II yang diduga menyatakan bahwa korban Asmar Benny Haspi tidak menggunakan id card saat berada dilokasi, sebab secara nyata bahwa korban membatah atas sikap yang dilontarkan pihak PTPN II.

“Tentunya sikap Humas PTPN II sudah membuat keriuhan suasana di dalam pemberitaan yang dilontarkan oleh juru bicara perusahaan BUMN ini, bukan mengambinghitamkan korban dengan sikap pernyataan tersebut,” ungkap Irvan lagi.

Menurut Irvan lagi bahwa didalam Pasal 4 Undang-undang Pers No 40 tahun 1999 dijelaskan bahwa ‘Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara’.

“Maka Jurnalis dalam menjalankan profesinya mendapat perlindungan hukum. Sehingga, jika ada pihak yang berupaya menghambat, atau menghalang-halangi tugas jurnalis, apalagi sampai melakukan tindak penganiayaan, maka aparat penegak hukum harus segera bertindak, maka aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian harus bisa mengusut dan menangkap pelaku yang menganiaya wartawan TVOne Benny,” kata Irvan kepada awak media.

Untuk itu Irvan juga mengungkapkan bahwa diduga para pelaku penganiaya wartawan harus dijerat Pasal 18 UU Pers No 40 tahun 1999. Adapun bunyi Pasal 18 tersebut ‘Setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)’.

“Sebab tindakan tersebut jelas telah melanggar konstitusi. Maka LBH Medan meminta dan mendesak pihak kepolisian agar kasus ini segera diusut hingga tuntas,” sebutnya lagi.

Sebelumnya, diduga seorang wartawan tvOne bertugas di wilayah Kabupaten Deliserdang Asmar Beni Haspy dipukuli secara membabi-buta oleh sekelompok orang pada Kamis (24/3). Saat peliputan eksekusi lahan di Dusun V, Desa Dalu X A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang. 

Akibat kejadian itu, korban yang bertempat tinggal Dusun I, Desa Dagang Kelambir, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, mengalami luka di bagian kepala dan muka serta bibir pecah dan kini dirinya telah resmi melaporkan ke pihak berwajib. (mar)

Komentar Anda

Terkini