RSUD Dr Pirngadi Medan Gelar Pelatihan Bantuan Hidup Dasar

Selasa, 15 Maret 2022 / 18.34

RSUD dr Pirngadi Medan menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar. (f-ist)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan menggelar Pelatihan  Bantuan Hidup Dasar (BHD) selama 3 hari yang berlangsung di ruang rapat II di rumah sakit milik Pemko Medan mulai Senin 14-16 Maret 2022.

Acara dibuka oleh Direktur RSUD Dr Pirngadi Medan, dr Syamsul Arifin Nasution, Spog (k) didampingi oleh Plh Wadir SDM dan Pendidikan, dr Rudi Mahruzar Lubis, SpPD, FINASIM, MKM.

Disampaikan Plh Wadir SDM dan Pendidikan, dr Rudi Mahruzar Lubis, SpPD, FINASIM, MKM adapun tujuan dilakukan pelatihan ini  agar semua orang yang terlibat di rumah sakit dapat melakukan  pertolongan bagi orang yang kehilangan kesadaran atau pingsan.

"Pelatihan BHD ini untuk  penatalaksanaan  untuk menolong orang yang tidak sadar untuk menghindari kerusakan otak atau kematian. Sehingga orang yang bisa melakukan tindakan ini adalah yang sudah terlatih," ucapnya pada Selasa (15/3/2022).

Sebutnya adapun peserta pelatihan BHD ini diwakili hampir seluruh unit yang ada dirumah sakit itu yang diperkirakan  sekitar 180 orang yang dibagi dalam  3 kelompok.

Bukan hanya diikuti oleh perawat namun juga  security, cleaning service, farmasi, radiologi, patologi klinik, dan semua yang ada terlibat di Pirngadi. 

"Pelatihan ini digelar dengan harapan semua mengetahui secara tim untuk pengelolaan atau manajemen BHD ini. Karena kita tidak tau orang yang pingsan ditemukan oleh siapa.  Jadi jika ditemukan  misalnya oleh security, ia sudah bisa melakukan pertolongan karena sudah dilatih melakukan BHD," ucap Rudi Mahruzar Lubis.

Narasumber Pelatihan BHD, dr. Ade Fitriani Siregar, SpAn yang juga dokter spesialis anestesi di SMF  Anestesi dan terapi intensif RSUD dr Pirngadi Medan menjelaskan bahwa pelatihan  ini sangat penting dilakukan.  Buat siapa saja apalagi orang yang terlibat di rumah sakit. 

Point penting yang disampaikannya adalah Resusitasi jantung, resusitasi paru pada pasien pasien  yang tidak sadar. Dimana BHD ini diterapkan pada pasien yang tidak sadar baik di rumah sakit ataupun di tempat- tempat lain seperti pasar.

"BHD harus dikerjakan pada pasien yang tidak sadar misalnya ada yang pingsan atau jatuh ditempat umum jadi sebagai orang yang terdekat harus menolong. Oleh karena itu BHD ini sebenarnya bukan dikhususkan untuk tenaga kesehatan namun semua orang harus tau agar dapat menangani orang yang tiba tiba tidak sadar. Apalagi orang yang terlibat di area rumah sakit ditegaskan harus tau melakukan tindakan BHD ini. Bukan saja perawat, namun mulai cleaning service, supir ambulan, security atau semua yang terlibat di rs jadi dimanapun pasien tidak sadar karena BHD ini sangat penting untuk mengembalikan fungsi fungsi jantung pasien," ujarnya. 

Katanya lagi, hal fatal jika pasien tidak sadar terlambat mendapat penanganan misalnya jika dalam 3 sampai 4  menit pasien tidak mendapatkan  oksigen  maka otaknya akan rusak untuk selamanya. Jadi penanganan yang cepat itu pada pasien pingsan akan menentukan  keberhasilannya," tegasnya. 

dr. Ade Fitriani Siregar mengatakan para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan apalagi ia mengajak praktek langsung dengan menggunakan boneka peraga.  Katanya awalnya ada yang kesulitan namun setelah mengikuti pelatihan  langsung para peserta dengan mudah mempraktekkan BHD tersebut. 

"Hal yang harus dilakukan  pada BHD ini yaitu membebaskan  jalan nafas, memberikan konprensi pada jantung. Biasanya jika cepat penanganannya dengan BHD ini pasien akan berhasil diselamatkan," sebutnya.

Sementara itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit bersejarah di Kota Medan itu. (sit)

Komentar Anda

Terkini