 |
| Warga Desa Sukamaju aksi nginap di Polres Karo mendesak pihak kepolisian agar melepas Edi Erguna Ginting yang ditangkap terkait kerusuhan di Puncak 2000 Siosar.(f-ist) |
KARO, KLIKMETRO.COM - Dampak ricuh di tanah sengketa Puncak 2000 Siosar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo, nasyarakat Desa Sukamaju melakukan aksi nginap di depan gerbang utama Polres Tanah Karo, Sabtu (28/5/2022) mulai pukul 20:00 wib dengan jumlah massa lebih kurang dari 100 orang di depan gerbang Polres Karo.
Aksi ini untuk meminta agar Polres Karo membebaskan warga mereka atas nama Edi Erguna Ginting yang ditahan dalam kejadian bentrok di Puncak 2000 Siosar beberapa hari yang lalu. Warga menyoalkan Edi ditahan, sedangkan mereka sama-sama mempertahankan tanah ulayat.
"Kalau memang Edi bersalah maka semua yang ikut aksi meminta ditahan semua bersama-sama,"demikian kata warga dalam aksi tersebut.
Akan tetapi pihak kepolisian tidak setuju dan mengatakan bahwa mereka tidak akan menahan yang tidak bersalah, pihak kepolisian berkerja sesuai dengan S.O.P. Hal itu dikatakan Kabag Ops Polres Tanah Karo Kompol Dearma Munthe.
Ginting salah satu peserta aksi mengaku, akan tetap bertahan apabila tuntutan mereka tidak dikabulkan.
Pantauan wartawan terlihat aksi masyarakat desa Sukamaju nginap di gerbang utama Polres Tanah Karo, didampingi langsung oleh Sekretaris Desa Masmur Ginting. Tanpak warga sebagian tidur memakai selimut, yang lainnya pakai sarung, dan yang lain memilih berdiri. Pihak kepolisian berjaga-jaga dari seberang pagar pintu utama.
Ahirnya sampai dengan pukul 3 dini hari ( Minggu pagi) Kapolres Tanah Karo AKBP Nikolas Sidabutar Sik menyuruh warga untuk memburbarkan diri dan pulang ke kampung mereka.
"Ini bukan waktunya lagi, dan sudah menggangu ketertiban umum,"kata kapolres.
Sebenarnya warga ingin bertahan, namun untuk menghindari bentrok akhirnya warga meninggalkan Mapolres Karo dan berpindah berkumpul di depan kantor camat Kabanjahe sampai Minggu pagi sekira jam 6.00 wib. Rencananya warga akan mengulangi aksinya sampai tuntutan mereka dikabulkan. (erwin)
