Banjir di Komplek TKBM Sei Mati, Warga Mulai Terserang ISPA dan Gatal-Gatal

Selasa, 25 Oktober 2022 / 21.43

Kondisi banjir di Komplek TKBM Pelabuhan Belawan, Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan. (f-ist)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Puluhan warga korban banjir di Komplek Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Belawan Lingkungan 18 Kelurahan Seimati Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara terserang penyakit gatal-gatal, selain penyakit infeksi saluran pernafasan akut dan penyakit lainnya.

Seorang ibu rumah tangga Opung Rud (50) di blok F kepada wartawan, Selasa (25/10/2022) pukul 14.00 Wib, mengeluh gatal-gatal di kakinya karena terserang rangen atau kutu air di kakinya.

"Akibat banjir ini kami mengalami gatal gatal di kaki seperti kutu air," katanya. 

Selama sepekan ini, ratusan rumah di Komplek Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Belawan Lingkungan 18 Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan terendam banjir akibat guyuran hujan deras dan banjir rob. Genangan air hujan tersebut membuat aktivitas warga jadi terganggu sehingga terpaksa bertahan di rumah masing-masing tanpa ada bantuan pangan atau sembako, baik obat- obatan dari Pemko Medan.

Setiap hujan deras turun warga siap-siap untuk menghadang air agar tidak masuk ke dalam rumah namun karena genangan air makin tinggi maka rumah warga pun kebanjiran.

"Kami warga minta pak Walikota Medan Boby Nasution dan Wakil Walikota Aulia Rahman agat memperhatikan kami udah sebulan kebanjiran kami butuh bantuan pak,"kata Kek Usuf.

Kakek bercucu lima ini berharap agar Pemko Medan segera membangun tembok di sekitar Komplek TKBM agar rumah warga tidak tergenang air lagi sebagaimana janji salah seorang pejabat di Pemko Medan saat melakukan kampanye Pilkada saat itu.

“Jangan janji-janji muluk saja kepada warga, setelah terpilih pada Pilkada, lupa dengan janji-janjinya untuk membangun tembok,” kata Kek Usuf.

Dirinya mengakui banjir melanda di wilayah komplek TKBM sudah memasuki sebulan ini, bila hujan turun ditambah lagi dengan air pasang atau banjir rob yang selalu menghantui warga sekitar. 

"Sudah hampir satu bulan ini selalu diguyur hujan terus, ditambah lagi dengan banjir pasang rob ntah sampai kapan la ini bisa surut, kami hanya bisa meratapi nasip," ujar Kek Usuf lagi. 

Pantauan awak media ini di lokasi banjir, genangan air hujan dan banjir rob yang memasuki rumah warga tampak belum surut. Sebagian warga terpaksa berdiam di rumah untuk mengawasi situasi di rumahnya, sementara sebagian warga dan anak sekolah terpaksa menerobos genangan banjir untuk mencari nafkah dan melanjutkan aktifitas belajar di sekolah.(hen)

Komentar Anda

Terkini