Pemprov Sumut Prioritaskan Percepat Penurunan Stunting

Selasa, 29 November 2022 / 23.15

Diskusi kesehatan Dinkes Sumut. (f-ist)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Percepatan penurunan prevalensi balita pendek atau stunting menjadi program kesehatan prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes). Stunting merupakan satu dari empat problem kesehatan yang  menjadi program kerja Dinkes Sumut.

Sekretaris Dinkes Sumut, Teguh Supriyadi menyampaikan bahwa program kesehatan menjadi pendukung penting dalam mewujudkan visi-misi Pemprov yakni Sumut Bermartabat. "Kesehatan mewujudkan visi 'Bermartabat dalam Kehidupan dengan Kesehatan Prima," katanya dalam diskusi kesehatan di Medan, Selasa (29/11/2022).

Adapun empat program kesehatan prioritas yang tengah dijalankan Dinkes Sumut di antaranya pertama, menurunkan angka kematian ibu. Kedua, menurunkan angka kematian bayi dan prevalensi stunting. Ketiga, dalam program pengendalian penyakit menular, Dinkes Sumut mempertahankan prevalensi HIV AIDS <0,5, menurunkan prevalensi Tubercolosis dan malaria.

Dan keempat, dalam program pengendalian penyakit tidak menular, Dinkes Sumut mengupayakan penurunan prevalensi hipertensi, diabetes, dan kanker serta mempertahankan prevalensi obesitas di capaian 15,4.

Teguh juga menyampaikan bahwa dalam menyukseskan program prioritas kesehatan tersebut pihaknya melakukan berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan itu melihat kebiasaan masyarakat, terlebih Sumut merupakan daerah multietnis dengan sebaran populasi yang luas.

"Jadi, untuk meningkatkan, memberdayakan masyarakat (dalam program kesehatan) kita harus mengenal budayanya. Kalau budayanya tidak kita kenal maka umumnya program-program kita akan mendapatkan penolakan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas), Hery Valona Bonatua Ambarita mengatakan dasar hukum masalah stunting telah diatur dalam Peraturan Presiden. 

"Berbicara stunting, kita harus mengacu pada Perpres Nomor 72 tahun 2021. Semua berpedoman ke sana (Perpres). Dan ini yang selalu saya sampaikan di kabupaten kota," kata Kabid Kesmas.

Salah satu upaya percepatan penurunan stunting, Hery mengatakan pihaknya tengah memperkuat pelayanan Posyandu yang ada di setiap daerah. Hal ini melihat jumlah Posyandu di Sumut sebanyak 15.635 tapi jumlah yang aktif 9.382. Sementara, analisis situasi stunting Dinkes Sumut memproyeksikan 1.346.655 balita dengan angka riil 1.118.529 balita. Data terkini dalam EPPGBM 899.866 atau 69 persen.

Kabid Kesmas tersebut juga menegaskan setiap Posyandu di daerah harus menimbang dan mengukur bayi setiap bulannya. Hal itu dilakukan demi melihat perkembangan setiap bayi lahir dan mengetahui keadaan kesehatannya. 

"Posyandu ini harus kita kembangkan baik dari segi kuantitas dan juga kualitas, termasuk alat kesehatannya," tandasnya. (sit)

Komentar Anda

Terkini