Sambut HKN ke-58, Dinkes Sumut Ajak Masyarakat Aktif Promosikan Kesehatan

Jumat, 11 November 2022 / 05.50

Dinkes Sumut menggelar temu pers untuk mengajak masyarakat terlibat promkes. (f-ist)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 58 tahun 2022, Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mengajak masyarakat untuk aktif dalam mempromosikan kesehatan (Promkes). Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sumut drg Ismail Lubis saat menggelar temu pers di aula kantornya, Kamis (10/11/2022). 

"Saya berprinsip HKN ini bukan milik Dinkes saja, tapi semua elemen masyarakat. Jadi semua harus terlibat dalam promosi kesehatan," ungkapnya.

Ismail menjelaskan, puncak peringatan HKN ke 58 ini akan digelar pada, Sabtu (12/10) di Lapangan Astaka Pancing. Adapun tema peringatan HKN tahun ini, ujar Ismail, yakni 'Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku'. 

"Peringatan HKN dilaksanakan di seluruh Indonesia yang dikomandoi oleh Menkes. Untuk itu melalui HKN ini, bantu kami, semua elemen masyarakat untuk mewujudkan kesehatan yang prima," jelasnya.

Apalagi, tutur Ismail, saat ini Indonesia termasuk Provinsi Sumut masih dalam situasi pandemi Covid-19. Tercatat, hingga Rabu (9/10) kasus aktif mencapai 600 orang. Oleh karena itu, dia berharap, melalui HKN Covid-19 dapat diselesaikan.

"Dengan apa, kira harus jujur. Kalau batuk pilek cek aja, jangan malu. Kemudian jangan takut untuk vaksin dan kita perkuat prokes (protokol kesehatan)," ujarnya. 

Tak hanya Covid-19, Ismail juga menyebutkan, jika saat ini dunia kesehatan juga tengah menghadapi kasus gagal ginjal akut pada anak. Di Sumut sendiri, benernya, saat ini sudah ditemukan sebanyak 16 kasus, di mana tiga di antaranya sembuh, satu di rawat dan 12 meninggal dunia.

"Kami terus bekerja untuk ini. Dengan kasus gagal ginjal, kami minta begitu sakit jangan mengambil tindakan pengobatan sendiri, tapi segeralah bawa ke fasilitas kesehatan (faskes) dan konsumsi obat sesuai resep dokter," terangnya.

Saat ini, Ismail menuturkan, dalam penanganan gagal ginjal akut pada anak ini, pihaknya juga sudah membuat surat edaran ke Kabupaten/Kota. Bahkan, tambahnya, Kabupaten/Kota sudah turun ke apotek untuk melakukan pengawasan di wilayah kerjanya.

"Kalau ada kasus dicurigai, terutama demam, diare tiba-tiba dan urinnya tidak ada, maka segera bawa faskes. Jadi kita berharap masyarakat untuk bisa saling mengingatkan, dengan keluarga maupun tetangga terkait metode pengobatan ini," pungkasnya. (sit)

Komentar Anda

Terkini