![]() |
Anggota DPRD Medan Fraksi PKS Dhiyaul Hayati menggelar reses Masa Sidang I Tahun IV TA 2023 di Jalan Ir H Juanda, Medan, Sabtu (11/2/2023). (ft-maria/klikmetro) |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Berbagai persoalan dikemukakan masyarakat kepada Anggota DPRD Medan Dhiyaul Hayati SAg MPd saat melaksanakan Reses Masa Sidang I Tahun IV Tahun Anggaran 2023, Jumat - Minggu (10-12/2/2023). Mulai dari pelayanan kesehatan, infrastruktur, peralihan jalan, program bantuan pemerintah hingga peraturan BPJS Kesehatan disampaikan kepada Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Bahkan seorang warga menitikkan airmata saat mengungkapkan permasalahannya terkait transfusi darah untuk saudaranya. Karena peraturan BPJS Kesehatan, saudaranya yang dirawat di rumah sakit tidak mendapat transfusi darah dan meninggal dunia.
![]() |
Anggota DPRD Medan Fraksi PKS Dhiyaul Hayati SAg MPd menyerap aspirasi masyarakat dengan melaksanakan Reses Masa Sidang I Tahun IV TA 2023. (ft-maria/klikmetro) |
"Saya ingin menanyakan soal transfusi darah. Apakah harus kadar hb (hemoglobin) 8 baru bisa mendapat transfusi darah? Karena itu alasan pihak BPJS Kesehatan saat kami minta bantuan layanan medis transfusi darah," tanya Maya, warga Kampung Baru saat menghadiri Reses Dhiyaul Hayati di Jalan Ir.H Juanda, Kelurahan Jati, Kecamatan Medan Maimun, Sabtu (11/2/2023).
Menanggapi itu, Dhiyaul menanyakan bagaimana keadaan pasien. Dijawab Maya dengan suara lirih, "sudah gak ada lagi. Sudah meninggal di rumah sakit,"katanya sembari menitikkan airmata.
Spontan Dhiyaul dan masyarakat yang hadir mengucapkan "Innalillahi wa inna ilaihi rajiun,".
"Mengenai kebijakan medisnya saya tidak tahu pasti, nanti saya tanyakan kepada pihak BPJS Kesehatan. Namun menurut saya jika itu urgen, sebaiknya diberikan saja transfusi darah. Tidak harus menunggu kadar hemoglobinnya sampai 8," bilang Dhiyaul.
![]() |
Warga menyampaikan aspirasi pada kegiatan reses Anggota DPRD Medan Dhiyaul Hayati. (ft-maria/klikmetro) |
Di kesempatan sama, Nurhayati, warga Sei Mati meminta agar Jalan Satria Bawah diperbaiki karena kondisinya rusak sehingga warga sulit melintasi jalan tersebut.
Sementara Ibu Pina, masih warga sama menanyakan adanya kabar beredar tempat tinggal mereka di pinggiran Sungai Deli akan digusur. "Bagaimana nasib kami bu kalau tempat tinggal kami digusur? Kalau bisa janganlah digusur, buatkan aja kami tembok kayak tembok cina itu biar gak banjir,"katanya.
Dhiyaul menyebutkan, sampai sekarang belum ada pembahasan mengenai relokasi warga pinggiran Sungai Daerah Aliran Sungai (DAS). "Tak usah kuatir, masih banyak bangunan-bangunan di pinggir sungai yang melanggar batas sempadan sungai. Selayaknya 15 meter dari pinggir sungai baru boleh ada bangunan. Kalau mau digusur, perumahan-perumahan di sekitar sungai itu pun digusurlah," kata wakil rakyat asal Dapil Lima (5) yang meliputi Kecamatan Medan Johor, Sunggal, Selayang, Tuntungan, Maimun dan Polonia ini.
Masih sesion tanya jawab, Astuti menanyakan program UHC berobat gratis pakai KTP. Karena saat dia berobat dengan menggunakan KTP ke Puskesmas Kampung Baru, malah diminta kartu BPJS nya. "Padahal dibilang Pak Bobby bisa berobat pakai KTP, tapi kok diminta juga kartu BPJS,"heran Astuti yang mengaku sepekan lalu mendatangi Puskesmas Kampung Baru untuk berobat gigi.
Sedangkan warga lainnya menanyakan bagaimana agar mendapat program bantuan pemerintah, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan permasalahan peralihan jalan yang menurut mereka tidak efisien, semakin memutar-mutar jauh dan menambah kemacatan lalu lintas.
Semua permasalahan masyarakat ini ditampung oleh dewan yang duduk di Komisi III DPRD Medan ini. Dia menyebutkan, aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam reses ini akan ditindaklanjuti dan disampaikan pada rapat Paripurna DPRD Medan.
"Aspirasi masyarakat merupakan masukan yang sangat berharga untuk perkembangan Kota Medan. Itu sebabnya hasil reses akan disampaikan eksekutif melalui paripurna DPRD Medan agar ditindaklanjuti melalui seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan,"jelas Dhiyaul.
Adapun kegiatan reses ini dilaksanakan Dhiyaul Hayati di tujuh (7) lokasi terpisah, Jumat-Sabtu dan Minggu. Diantaranya Jalan. Monginsidi Kelurahan Polonia, Jalan Antariksa Gang Pipa Medan Polonia. Selanjutnya di Jalan Ir H Juanda Medan Maimun, Jalan Bunga Mayang I MedanTuntungan, Jalan Bangau Kelurahan Sei Sikambing B Medan Sunggal, Jalan Pasar VII Padang Bulan Medan Selayang dan Jalan Karya Sari, Pangkalan Mansyur Kecamatan Medan Johor. (mar)