Aktivitas Kapal Bom Merajalela, Lanal Sibolga Diduga Tutup Mata

Rabu, 19 Juni 2024 / 20.28

Aktifitas di Tangkahan Beringin, Sibolga. (ft-ist)

SIBOLGA, KLIKMETRO.COM - Lanal Sibolga diduga tutup mata terkait adanya aktivitas kapal bom ikan atau kapal menggunakan bahan peledak secara ilegal yang masih marak beroperasi di perairan laut Sibolga Tapteng.

M.Pasaribu seorang nelayan mengatakan bahwa aktivitas kapal ilegal menggunakan bahan peledak tersebut sudah hampir 1 tahun berjalan usai insiden kejadian ledakan Bom Ikan terjadi di Tangkahan Baringin, Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut) pada Senin (24/1/2022) lalu.

Suara ledakan membuat warga di sana geger. Bahkan warga yang bermukim tak jauh dari gudang itu lagi berhamburan. Ledakan mengakibatkan ruangan kantor dan gudang Tangkahan Beringin mengalami kerusakan berat. Selain itu ada 7 orang mengalami luka-luka dan sempat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit.

Dia menjelaskan penggunaan bom ikan juga sangat merugikan karena ledakan bom tersebut dapat menghancurkan ekosistem terumbu karang di dasar laut.

"Kegiatan bongkar muat kapal bom ini bang sudah juga berlangsung setahun di tangkahan JTD jalan Gambolo arah laut, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga serta di Tangkahan pisi Pondok Batu Kabupaten Tapteng. Mereka leluasa keluar masuk dari pintu laut, atau lampu merah laut kota Sibolga," ucapnya pada wartawan, Rabu (19/6/2024).

Dirinya berharap, pihak aparat penegak hukum dapat menangkap dan menghentikan aktivitas penangkapan ikan secara ilegal itu, agar terumbu karang ataupun ekosistem dibawah laut tidak semakin parah, sesuai dengan undang-undang penangkapan ikan.

"Kami minta Aparat Penegak Hukum (APH) terkhusus Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia, Lantamal II Padang, serta Polda Sumut, untuk menindak tegas dan menangkap kapal bom ikan tersebut," sebutnya sembari menyebutkan Lanal Sibolga bekerja tutup mata 'tidur'.

Kemudian diperkirakan ada puluhan unit kapal bom yang masih beroperasi saat ini di perairan laut Sibolga-Tapteng. Kuat dugaan para pengusaha kapal ini memberi stabil kepada pihak aparat penegak hukum agar bebas beroprasi.

"kegiatan kapal bom ini sangat mengganggu bagi nelayan tradisional. Namun menurutnya, hal yang paling dirugikan dalam pemakaian bahan peledak dalam menangkap ikan adalah rusaknya biota laut, yang merupakan warisan kepada anak cucu kelak," ungkapnya. 

Sementara itu, Komandan Lanal (Danlanal) Kota Sibolga Letkol Laut (P) Robiyanto saat dikonfirmasi melalui via whatsap belum ada jawaban terkait aktivitas bongkar muat kapal bom di Sibolga Tapteng.(rizki)

Komentar Anda

Terkini