Ribuan warga memadati lokasi rekonstruksi rumah wartawan di Kabupaten Karo yang dibakar sehingga menewaskan satu keluarga. (ft-ist) |
KARO, KLIKMETRO.COM - Rekonstruksi pembakaran rumah Wartawan Tribrata TV yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu dan keluarga di Tanah Karo menjadi perhatian ribuan masyarakat yang datang memenuhi lokasi kejadian, Jumat (19/7/2024).
Meski molor dari waktu yang telah ditetapkan, namun gelar rekonstruksi kasus pembakaran rumah yang menewaskan wartawan Rico Sempurna Pasaribu dan keluarganya, tetap jadi perhatian warga Kabupaten Karo.
Sejak Jumat (19/7) pukul 10 : 00 Wib, lokasi rumah atau Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah dipadati warga. Bahkan, hingga siang hari jumlah warga yang datang terus bertambah dan jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang.
Belakangan ini, kasus ini telah jadi perhatian masyarakat. Apalagi, belakangan terungkap, ternyata rumah Sempurna Pasaribu sengaja dibakar. Publik makin penasaran karena, sampai hari ini, polisi belum juga mengungkap motif dari kasus keji tersebut.
Padahal polisi telah menetapkan tiga orang tersangka, termasuk dua orang eksekutor dan satu orang selaku yang menyuruh melakukan pembakaran. Hal ini yang membuat publik makin bertanya-tanya. Apalagi ada dugaan aktor intelektual dalam kasus ini belum terungkap.
Bahkan hingga pukul 15.00 WIB, rekonstruksi tak kunjung digelar dan tersangka juga belum dihadirkan ke lokasi. Sementara jumlah warga terus bertambah. Sangkin ramainya, massa sempat menyoraki petugas yang melarang warga melewati garis polisi yang telah dipasang di depan rumah Sempurna Pasaribu yang tinggal puing.
Dari banyaknya elwarga yang datang, diharapkan rekonstruksi dapat mengungkap tabir kasus ini, termasuk mengungkap motif dan aktor intelektualnya.
Dilempari Batu
Rekonstruksi baru dimulai sekira pukul 15.00 WIB. Namun jalannya rekonstruksi sempat terganggu akibat pelemparan batu di lokasi.
Gelaran rekonstruksi dimulai saat HB bertemu dengan Bebas Ginting alias Bulang di kede kopi Bukit, Jalan Bom Ginting Kabanjahe. Malam itu HB meminta Bulang menemui korban, Sempurna Pasaribu dan menyuruhnya menghapus postingan berita yang dishare korban di media sosial facebooknya.
Malam itu, Bulang memanggil korban ke Rumahnya (sapo) biasa disebut sapo (Gubuk) bulang. Malam itu, Sempurna menolak menghapus postingannya. Karena itulah, Bolang menyuruh kedua eksekutor membakar warung sekaligus rumah korban. Bulang menyerahkan uang Rp 130 ribu ke pada kedua eksekutor untuk membeli minyak
Kedua eksekutor membeli minyak ke salah satu warung minyak eceran di Jalan Kota Cane, Kabanjahe yaitu Pertalite dan solar selanjutnya minyak tersebut dicampur di sapo bulang. Dari sana kedua eksekutor naik sepeda motor menuju lokasi kejadian.
Hingga malam sekira pukul 20.00 WIB, gelar rekonstruksi di TKP rumah korban terus gigelar. Personel gabungan Poldasu dan Polres Tanah Karo sempat kewalahan melanjutkan rekonstruksi. Pasalnya ribuan warga telah memadati lokasi.
Petugas juga sempat menyebar personel radius 100 meter dari TKP.
Karena sebelum digelar, ada oknum tak dikenal yang melempari lokasi dengan batu. Batu yang berterbangan itu sontak membuat warga panik. Apalagi tak jelas dari mana arah datangnya.
Suasana makin riuh saat kedua eksekutor dibawa petugas ke lokasi menggunakan mobil. Warga serentak meneriaki tersangka.
Pantauan wartawan, sekitar pukul 20.00 wib, tampak jajaran kepolisian berusaha mengamankan lokasi agar massa tidak membuat kekacauan hingga rekonstruksi berakhir. (ep)