Anggota DPRD Medan Fraksi PKS Rudiyanto Simangunsong menyosialisasikan Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Jalan Panglima Denai, Medan Amplas, Minggu (15/9/2024). (ft-ist) |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Anggota DPRD Medan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Rudiyanto Simangunsong, S.Pd.I mengharapkan Kota Medan kedepan bisa dipimpin oleh orang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan keinginan masyarakat terutama dalam permasalahan kesehatan, pendidikan dan ekonomi.
Hal ini disampaikan Rudiyanto saat menyampaikan sosialisasi produk hukum daerah ke 11 Tahun anggaran 2024, Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang dilaksanakan di Jalan Panglima Denai, Gg.Kerang, Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas, Minggu (15/9/2024).
"Dalam kesempatan ini, saya sampaikan permohonan maaf kepada warga semua khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) empat (Medan Denai, Medan Kota, Medan Amplas dan Medan Area-red) terhitung tanggal 17 September nanti saya sudah purnabakti sebagai anggota DPRD Medan. Kita semua mengharapkan kedepan, Kota Medan bisa dipimpin oleh orang yang mampu mewujudkan keinginan masyarakat dalam persoalan kesehatan, pendidikan dan ekonomi," ungkapnya.
Saat ini, kata politisi PKS ini, Kota Medan memerlukan pemimpin yang mampu mewujudkan komitmennya dalam mengelola anggaran APBD yang mencapai angka Rp7,4 triliun. "Jadi kota Medan ke depan butuh pemimpin yang memiliki komitmen dalam mewujudkan program tersebut, dengan anggaran yang mencapai 7,5 triliun Kota Medan butuh pemimpin yang berpengalaman dalam seluk beluk pengelolaan anggaran," ungkapnya.
Seperti dalam mewujudkan amanah Perda KTR ini, pemimpin Kota Medan kedepan wajib memiliki kecakapan dan pengalaman dalam menjalankan program ini di masyaraat. "Jadi dalam implementasi di lapangan sangat diperlukan mereka yang berpengalaman dan memahami pengelolaan angaran sehingga dalam pelaksanaannya benar-benar tepat sasaran," katanya.
Jadi dalam mewujudkan kota Medan ke depan, seorang pemimpin tidak hanya dituntut komitmennya saja melainkan juga harus cakap dalam memahami persoalan anggaran dan pengimplementasiannya di lapangan. "Saya kira semua punya komitmen dalam mewujudkan Kota Medan lebih baik, namun hal itu belumlah cukup. Dalam mempercepat pelaksanannya di lapangan, Kota Medan butuh orang yang paham dengan pengelolaan anggaran sehingga dalam pelaksanaanya bisa benar-benar tepat sasaran dan hasilnya bisa dirasakan oleh semua warga Medan," pungkasnya. (mar)