Bobby Nasution Tanam Cabai bersama Kelompok Tani, Pastikan Perbaikan Infrastruktur Dorong Ketahanan Pangan

Rabu, 26 November 2025 / 06.14

Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution melaksanakan gerakan tanam cabai merah bersama Kelompok Tani Mekar Indah di Desa Bulan-bulan, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Selasa (25/11/2025). (ft-diskominfo sumut)

BATUBARA, KLIKMETRO.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution melaksanakan gerakan tanam cabai merah bersama Kelompok Tani Mekar Indah di Desa Bulan-bulan, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara, Selasa (25/11/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional, khususnya untuk komoditas hortikultura seperti cabai.

Dalam sambutannya, Bobby Nasution menyampaikan apresiasi kepada para petani yang terlibat. "Saya berikan apresiasi tinggi kepada kelompok tani yang telah berperan aktif pada hari ini. Program ketahanan pangan ini adalah program prioritas pemerintah pusat, dan daerah diinstruksikan untuk menghasilkan produk pertanian yang bisa dihasilkan di wilayahnya masing-masing," ujarnya.

Bobby juga menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Sumut dalam memperbaiki infrastruktur pertanian di Batubara. Perbaikan itu mencakup pembangunan jalan pertanian, irigasi, serta bendungan sungai untuk mengantisipasi banjir di musim hujan. Menurutnya, pengerjaan akan dimulai tahun depan dengan Pemerintah Kabupaten Batubara sebagai pelaksana teknis, sementara pendanaan disiapkan Pemprov Sumut.

"Semua pengerjaan ini akan dilaksanakan tahun depan. Pemerintah Kabupaten Batubara akan menjadi pelaksana teknis pembangunan, dan Pemerintah Provinsi akan memberikan dana untuk infrastruktur pertanian tersebut," jelasnya.

Bobby juga mengingatkan bahwa persoalan pertanian bukan hanya tentang menanam dan panen, tetapi yang utama adalah kesejahteraan petani. Ia meminta petani untuk dapat mengatur pola tanam dan panen, agar harga dapat stabil dan tidak merugikan petani. 

"Kalau kita swasembada tapi harga tidak stabil, ini juga menjadi persoalan. Oleh karena itu, saya meminta petani untuk mengatur pola tanam agar hasil pertanian tidak menurun," pintanya.

Di akhir kegiatan, Bobby Nasution menyerahkan bantuan alat pertanian, pupuk, dan bibit kepada delapan kelompok tani di desa tersebut.

Bupati Batubara Baharuddin Siagian menegaskan potensi besar daerahnya dalam produksi cabai. Ia menyebut Batubara merupakan penghasil cabai terbesar kedua di Sumut setelah Kabupaten Karo, dengan luas 360 hektare lahan hortikultura dan estimasi produksi 10 ton per hektare.

"Saat ini ada 360 hektare lahan yang ditanami cabai hortikultura. Kami mengestimasi hasilnya bisa mencapai 10 ton per hektare," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa persoalan utama petani adalah permodalan dalam pengolahan lahan, khususnya pembuatan bedengan. Bantuan alat dari Pemprov Sumut diharapkan mampu mempermudah proses tersebut. Selain itu, ia meminta adanya kolaborasi dalam pemasaran agar hasil panen terserap optimal serta mendukung inovasi pengolahan cabai segar maupun cabai kering.

Diketahui, gerakan tanam cabai merah bersama ini sejalan dengan Program Jaminan Kestabilan Harga Komoditi Pangan (JASKOP) yang digagas Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution bersama Wakil Gubernur Sumut Surya. Program JASKOP merupakan langkah strategis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dalam menjaga kestabilan harga pangan melalui penguatan produksi dan distribusi komoditas.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan (Ketapang) dan Hortikultura Sumut Timur Tumanggor menyampaikan, melalui program JASKOP, pihaknya telah menyiapkan strategi dalam pengendalian inflasi, yakni dengan peningkatan luas tanam yang dilakukan dengan ekstensifikasi dan intensifikasi. Kemudian penggunaan benih unggul bersertifikat, menyediakan sistem pengairan yang baik seperti penembangan jaringan irigasi tersier dan kuarter dan pembuatan embung dan pompanisasi.

Dinas Ketapang juga melakukan pengawalan dari organisme pengganggu tanaman dengan melakukan gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan, penanganan dampak perubahan iklim, dan pengaturan pola tanaman. Diharapkan, dengan Program JASKOP tersebut dapat meningkatkan produksi pertanian di Sumut, sehingga swasembada pangan terwujud. (mar)

Komentar Anda

Terkini