Ini Video Ribuan Driver Ojol Ancam Boikot Pilpres dan Pileg 2019

Kamis, 22 November 2018 / 19.13
 MEDAN, KMC - Ribuan driver ojek online (ojol) mengancam akan boikot pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) pada April 2019 nanti. Ancaman ini dilontarkan massa dalam aksi demo ke Kantor Gubsu, Kamis (22/11/2018).

Dalam aksi demo massa ojol ini  mereka kecewa dengan pihak Gojek yang dinilai semena-mena melakukan pemutusan mitra secara sepihak.

"Kami minta pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk membantu menindak aplikator nakal yang menyengsarakan para pengemudi," teriak massa di depan Kantor Gubsu.

Korlap driver ojol, Joko Pitoyo menyerukan kepada seluruh koleganya agar memboikot pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 karena pemerintah dinilai tidak hadir dalam permasalahan yang mereka hadapi. "Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi kami akan boikot pileg dan pilpres," kata Joko langsung disambut riuh massa yang diperkirakan berjumlah ribuan orang.

Kantor Gojek Dilempari 

Sementara di Kantor Gojek perwakilan di Medan, Komplek CBD Polonia, massa ojol beramai-ramai membakar atribut Gojek. Seperti jaket dan helm. Hal itu lantaran pertemuan 10 perwakilan yang masuk ke kantor Gojek tidak mendapati hasil yang pasti.

"Pihak Gojek meminta waktu 7 hari kerja terkait pemutusan mitra ini. Kami minta banding massal,"sebut seorang driver Gojek.

Mereka meminta pihak Gojek bersikap adil melakukan pemutusan mitra dan tidak bertindak semena-mena.

Seperti disampaikan J Surbakti, driver Gojek. Pihak Gojek menuding driver menggunakan 'tuyul' maupun akun palsu lainnya. "Harusnya dilakukan pengecekan, jangan suspend mendadak kekgini. Cemana kami nyari nafkah buat keluarga, jangan tambah pengangguran lah,"kata warga Jamin Ginting ini.

Dalam aksi di Kantor Gojek, massa ojol sempat terpancing emosi karena permintaan mereka kurang direspon. Sejumlah massa melempar kantor dengan gelas air mineral. Namun lemparan tersebut mengenai petugas sekurity dan personil kepolisian yang berjaga-jaga di lokasi tersebut.

Beberapa pengemudi yang lain pun berupaya menenangkan emosi rekannya. Sehingga kericuhan tak berlanjut panjang.

Anggota DPRDSU Sutrisno Pangaribuan ST
DPRDSU Tawarkan Perda Inisiatif 

Menyoal boikot driver ojol, Juru bicara Tim Kampanya Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin Provinsi Sumut, Sutrisno Pangaribuan ST memahami sikap dari driver ojek online. Namun, sebagai anggota DPRD Sumut ia telah menunjukkan kepedulian kepada para driver ojol.

"Kepedulian saya terhadap mereka sudah ditunjukkan melalui penerimaan ketika mereka aksi turun ke jalan di DPRD Provinsi Sumatera Utara. Bahkan sudah kita fasilitasi rapat dengar pendapat (RDP) dengan mengundang para pihak," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan.
Upaya mengakomodasi persolan di tingkat lokal hingga menawarkan pembuatan perda inisiatif, diakuinya sudah ditawarkan. Namun karena RDP, memang saling terkait dengan komisi lain.

"Kita sudah memberi respon meskipun belum menyelesaikan masalah sepenuhnya," ucapnya.
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Sumatera Utara dan Sekretaris Komisi D DPRD Provinsi Sumatra Utara ini berjanji akan menemui secara langsung para driver ojol tersebut.

"Senin pekan depan saya temui, sebab saat ini saya sedang tugas di bimtek di Jakarta, bahkan di sela-sela bimtek ini, saya akan coba temui direktur di Kementerian Perhubungan yang membidangi ojek online," tegasnya. (mar/rizki)

Komentar Anda

Terkini