 |
| TPA Terjun Marelan. f/int |
Kota Medan hanya memiliki satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berfungsi di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Di TPA yang luasnya 12 hektar itu, setiap hari harus menampung 2.000 ton sampah. Diprediksi, 4 tahun ke depan lokasi TPA ini akan menjadi gunungan sampah.
Mengatasi permasalahan ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan akan merubah konsep pengelolaan sampah. Dimana sampah yang dibuang ke TPA hanya 30 persen saja, sedangkan sisanya dikelola untuk didaur ulang. "Konsepnya harus dirubah, karena jika dibiarkan 4 tahun mendatang TPA Terjun akan penuh gunungan sampah. Saat ini kita siapkan masterplan dengan dibantu salah satu lembaga dari Jepang. Masterplan itu nantinya akan mengatur tentang standar operasional prosedur (SOP) penanganan sampah yang akan dilakukan,''kata Kepala DKP M Husni pada wartawan, beberapa waktu lalu di Medan.
Lanjutnya, tahun depan tidak semua sampah dibuang ke TPA. Hanya 30 persen saja, sedangkan sisa 70 persen dikelola lagi. "Bayangkan saja setiap warga rata-rata menghasilkan sampah 0,7 kilogram setiap hari, sehingga TPA Terjun menampung 2.000 ton sampah setiap hari. Makanya kami mempersiapkan masterplan agar masalah sampah bisa teratasi,''ujarnya.
Husni juga mengakui belum memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS) tetap. Selama ini Pemko Medan masih menggunakan TPS terapung yang berjumlah 90 dan tak satu pun yang milik Pemko Medan. "Inilah yang harus kami benahi, termasuk masalah minimnya moda angkutan. Saat ini moda angkutan yang bisa digunakan jumlahnya 273 unit, kami targetkan tahun depan ada 350 unit agar mengcover sampah milik masyarakat di 21 kecamatan, 151 kelurahan dan 2001 lingkungan ini,''kata Husni seraya berharap mindset masyarakat berubah dengan tidak membuang sampah sembarangan. (mar)
