Situs Tsunami Kubah, Wisata Religi di Aceh Besar

Rabu, 26 Desember 2018 / 15.19
Makam Tgk Chik Mahraja Gurah.
ACEH BESAR, KMC - Nama Gampong Gurah bagi sebagian warga Aceh Besar, sudah tak asing lagi bagi warga Aceh Besar, khususnya yang mendiami kawasan Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar. Di gampong ini ada situs tsunami Kubah yang duduk kokoh ditengah persawahan.

Situs tsunami Kubah sering dikunjungi wisatawan baik mancanegara khususnya wisatawan dari Malaysia maupun nasional dan lokal. Dibalik itu terdapat situs relegius yang dikenal yaitu makam Tgk Chik Mahraja Gurah yang saat ini diabadikan menjadi nama Masjid Kemukiman Gurah. Makam ini tetap berdiri kokoh, meskipun 14 tahun lalu tsunami menyapu bersih bangunan sebagian besar Kecamatan Peukan Bada.
Makam Tgk Chik Mahraja Gurah hanya berjarak 1 kilometer dari masjid mukim yang saat ini sudah dimasukkan dalam situs cagar budaya dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh wilayah kerja Aceh dan Sumut.

Di sekitar makam itu juga, sekitar 5 meter terdapat mata air yang airnya tidak pernah kering meskipun musim kemarau. Bahkan warga setempat yaitu Gampong Gurah memanfaatkan air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari yang dikelola bersama sebagai PAD desa.

Mata air yang tak pernah kering di seputaran Makam Tgk Chik Mahraja Gurah.
Menurut Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Amiruddin, objek wisata di Gurah sangat bagus dikembangkan. Apalagi di Gurah ini terdapat situs tsunami "Kubah" masjid Lamteugoh yang dijarak 2,5 kilometer dari asalnya. "Kubah itu beratnya diperkirakan 80 ton yang dibawa tsunami sejauh 2,5 kilometer dari tempat asalnya," kata Amiruddin.

Sementara itu Kabid Pemasaran, Rahmadhani menambahkan, selain Kubah, ada makam ulama Tgk Chik Mahraja Gurah, sekitar 500 meter dari Kubah dan berada di kaki bukit yang saat ini sudah digunakan sebagai rute evakuasi bencana alam.

"Sekitar makam suasananya sejuk, masih dipenuhi dengan pepohonan yang dan juga terdapat mata air yang jernih dan sangat sejuk. Objek wisata ini perlu di pelihara dan dirawat bersama," ujar Rahmadhani.

Dia menambahkan, pada Senin kemarin (24/12/2018), warga bergotoroyong membersihkan sekitar halaman Masjid juga di tempat situs religius tersebut.

"Kita berharap, situs ini menjadi destinasi wisata religi baru di Aceh Besar dan Aceh. Dengan adanya kunjungan wisatawan lokal maupun manca negara saya yakin akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," pungkas Rahmadhani. (meh/ril)


Komentar Anda

Terkini