Terungkap di Rekonstruksi, Pembunuhan 2 Bocah Bukan di Areal Sekolah Global Prima

Selasa, 23 Juni 2020 / 19.47
Kepala Sekolah SMP  Global Prima Maria Linda menyaksikan pra-rekonstruksi pembunuhan 2 bocah.
MEDAN, KLIKMETRO - Pihak Kepolisian menggelar pra-rekonstruksi pembunuhan terhadap Iksan Fatilah(10) dan Rafa Anggara(5) yang dilakukan oleh ayah tiri kedua bocah malang tersebut di luar area Sekolah Global Prima Jl Brigjen Katamso Medan.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko yang dijumpai di lokasi mengatakan, dalam pra-rekonstruksi tersebut ada 17 adegan yang diperagakan oleh tersangka Rahmadsyah .

Dikatakan Riko, rekonstruksi itu dimulai dari tersangka dan kedua anak tirinya yang bertengkar hingga proses penghilangan nyawa kedua bocah tersebut.

Berdasarkan pengakuan tersangka kepada polisi katanya, dia sakit hati karena disebut oleh kedua anak itu sebagai bapak yang pelit karena tidak mau membelikan es krim.

"Anak-anak ini menyatakan bahwa bapaknya pelit, dia (korban) akan minta ibunya cari bapak baru. Itu keterangan awal dari tersangka," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko di sela pra-rekonstruksi kasus pembunuhan itu, Senin (22/6/2020).

Sebelumnya, kedua bocah itu ditemukan tewas didalam parit di samping bangunan Sekolah Global Prima Medan pada Minggu (21/6/2020).

Dalam menanggapi berita simpang siur yang meresahkan masyarakat serta para orang tua dan peserta didik, Perguruan Global Prima, Kepala Sekolah SMP  Global Prima Maria Linda SPd MM menegaskan, bahwa kejadian pembunuhan terhadap dua anak yang dilakukan oleh ayah tirinya itu, terjadi di jalan Brigjend Katamso, bukan terjadi di lingkungan ataupun di gedung sekolah Global Prima.

"Dari hasil pra-rekonstruksi pihak kepolisian, kejadian pembunuhan tersebut dilakukan di rumah kos tersangka, dan tidak ada kaitannya dengan sekolah Global Prima,"kata Maria Linda.

Maria Linda menyebutkan, pelaku membuang jenazah kedua korban di gang antara rumah warga dan gedung sekolah Global Prima. Dimana, pada gang tersebut terdapat parit pembuangan warga.

"Pada hari Minggu, 21 Juni 2020, aparat kepolisian meminta bantuan kepada sekolah Global Prima untuk memberikan akses jalan ke gang antara rumah warga, dengan gedung sekolah Global Prima tersebut, untuk memudahkan evakuasi korban. Dan pihak sekolah membantu pihak kepolisian dengan memberikan akses menuju gang antara rumah warga dengan gedung sekolah Global Prima tersebut agar korban dapat dievakuasi,"kata Maria Linda.

Maria menambahkan, pihaknya juga tidak mengenal pelaku maupun korban. Pelaku bukanlah pegawai ataupun staf di sekolah Global Prima dan korban bukanlah murid sekolah Global Prima.   

"Kami menghimbau kepada khalayak ramai untuk tidak menyebarluaskan berita atau informasi yang sesat, seolah-olah pembunuhan terjadi di lingkungan atau gedung sekolah Global Prima,"kata Maria Linda. (mar)
Komentar Anda

Terkini