Asiong Korban Pembunuhan Dibuang Ke Jurang, Sebelum Tewas Disiksa dan Dibakar

Rabu, 23 September 2020 / 18.09
Jenazah Jefri Wijaya alias Asiong saat dievakuasi.

MEDAN, KLIKMETRO - Kasus mayat yang ditemukan di jurang dekat Desa Ndaulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara, mulai menampakkan titik terang. Unit Jatanras Poldasu mulai melakukan pengembangan atas kasus pembunuhan Jefri Wijaya alias Asiong, warga Sunggal.

Lima orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Petugas juga menggeledah rumah di Pasar IX, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli dan Pasar 3 Timur Gang Alif, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan. Sejumlah barang yang diduga sebagai alat bukti melakukan pembunuhan diamankan polisi.

Sayangnya pihak kepolisian tak mau banyak berkomentar mengenai kasus ini. Kapolsek Medan Labuhan Kompol Edi Safari mengatakan pihaknya hanya membantu untuk mendampingi proses pengembangan yang sedang berlangsung. Sementara, salah satu perwira Poldasu yang ada di lokasi enggan memberikan komentar saat ditemui wartawan.

Berdasar keterangan Lisa, istri Jefri Wijaya alias Asiong , dia menduga suaminya disiksa dan dibakar oleh pelaku. Lisa mengatakan, melihat luka bakar di  bagian pahanya. "Dalam badannya hancur. Begitu juga kepalanya,”kata ibu tiga anak ini.

Lisa menceritakan, di hari naas terakhir kali bertemu, Asiong pergi dengan alasan mau ambil mobil Terios ke showroom untuk dijual. Asiong berpesan pada istrinya, agar sembahyang biar mobilnya cepat laku.

Masih di hari yang sama, Lisa menceritakan ia butuh uang untuk membayar biaya renovasi kanopi rumah. Namun, panggilan telepon via WhatsApp (WA) ke Asiong sebanyak 2 kali tak berbalas.

“Terus anak kami paling besar chat papinya dan dibalas. Terus saya bilang, kok aku telepon dan chat gak dibalas? Sekitar pukul 16.00 WIB, itu dia bales WA, dia bilang sedang lobi loh (jual Terios),” sebutnya.

Masih dikatakan Lisa, Asiong sempat pulang ke rumah sekitar pukul 16.30 WIB. Namun, saat itu Lisa sedang tidur, sehingga tak sempat bertemu Asiong. Namun sekitar pukul 19.00 wib, Asiong tak bisa ditelepon.

Lisa menjelaskan, status WhatsApp suaminya terakhir online pukul 18.45 WIB. Ia pun menunggu kepulangan suaminya hingga pukul 01.00 WIB dini hari. Sekitar pukul 03.00 WIB, Lisa mendengar suara seperti seseorang sedang menggunakan raket nyamuk. Kala itu, Lisa beranggapan bahwa itu adalah suaminya.

"Biasanya suami saya di bawah nyelekat nyamuk dulu baru masuk kamar. Jadi udah kedengaran suara, dalam hatiku udah pulangnya ini. Jadi kutunggu, namun kok gak naik-naik. Perasaanku dia udah buka pintu, tapi pintunya gak terbuka dan gak ada dia,” pungkasnya. (*/smp)

Komentar Anda

Terkini