 |
| Pembangunan jembatan penghubung diduga tidak maksimal karena menggunakan material batu muda. |
Begitu juga, bagi masyarakat sekitar perusahaan perbaikan akses jalan maupun jembatan sangat dirasakan dengan adanya perbaikan-perbaikan tersebut, namun dalam praktek dan realisasi dilapangan sering ditemui pekerjaan yang menghabiskan anggaran milyaran rupiah ini dikerjakan asal jadi dan diduga menyimpang dari isi dalam kontrak. Seperti yang terjadi di areal blok 97 afd 6 kebun unit Bah Jambi, Desa Silou Manik Kecamatan Siantar.
Hasil pantauan di lokasi, Jumat (11/9/2020), ditemukan bahan material yang digunakan oleh rekanan/vendor tidak sesuai dengan spek teknis dan RKS, yang menggunakan batu material muda sehingga kurang berkualitas digunakan untuk bangun jembatan.
Di lokasi juga tidak ada mengunakan plank proyek dan tidak transparan. Terbukti fungsi pengawasan dari teknik unit dan distrik 1 tidak berjalan dengan semestinya, ketika pekerjaan berlangsung, tidak ada ditemukan seseorang dari kebun unit bahjambi yang melakukan pengawasan maupun koreksi terhadap kinerja yang dilakukan oleh vendor di lapangan.
Seorang warga desa Silou Manik inisial "S" ketika ditemui awak media disekitaran proyek tersebut mengatakan, melihat banyaknya batu padas yang muda untuk digunakan.
'Kalau batu mudah dipakai, bakal tidak tahanlah itu, kalau dibuat sebagai pondasi atau Bronjong. Dengarku batu padas nya disuplay dari luar desa siloumanik, dipesan dari daerah sibatu-batu,"ucapnya, kemarin
Sayangnya, wartawan media ini tak berhasil konfirmasi pada SEVP OPS 1 PTPN IV Medan Rizal Damanik, GMD 1Jimmy silalahi, Manejer unit bahjambi Edy Harianto, dan Asisten Personalia Comer Purba. Tak diperoleh tanggapan terkait adanya proyek pembangunan jembatan di Afd 6 Kebun Unit Bahjambi yang terindikasi korupsi dan merugikan keuangan PTPN IV Medan.(RG)
