Kepulauan Nias Membaik, Pembelajaran Tatap Muka Diberlakukan Januari 2021

Selasa, 20 Oktober 2020 / 18.27

Gubsu Edy Rahmayadi menerima kunjungan Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias Haogosochi Hulu, bersama Pjs Bupati Nias Selatan Ria Telaumbanua di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman Medan, Senin (19/10/2020). 

MEDAN, KLIKMETRO – Kondisi Kepulauan Nias saat ini mulai membaik, jumlah penderita covid-19 terus menurun di wilayah itu. Bahkan dicanangkan, sistem pendidikan belajar tatap muka akan berlaku Januari 2021. 

Kondisi membaik ini disampaikan Ketua Forum Kepala Daerah se-Kepulauan Nias, yang juga Bupati Nias Utara Haogosochi Hulu pada Gubsu dalam pertemuan yang berlangsung di rumah dinas Gubsu dan dihadiri Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Nias Selatan Ria Telambanua dan Plt Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis, Senin (19/10/2020).

"Ekonomi pun berjalan, dengan dilonggarkanya pendatang yang masuk ke Kepulauan Nias cukup menunjukan hasil negatif rapid test, namun itu pun harus tetap menerapkan protokol kesehatan,"kata Haogosochi Hulu.

Haogosochi juga menyampaikan, untuk menjaga keselamatan anak sekolah, seluruh sekolah mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA baru boleh melakukan sekolah tatap muka setelah tanggal 31 Desember 2020. "Pembelajaran tatap muka akan diberlakukan setelah  31 Desember, yakni Januari 2021,"paparnya.  

Mendapat penjelasan itu, Gubsu Edy Rahmayadi tetap memperpanjang penanganan Covid-19 di Kepulauan Nias. Namun penanganannya tidak lagi dilakukan oleh Satgas Provinsi Sumut, tetapi dilanjutkan oleh Satgas kabupaten/kota yang ada di Nias. 

"Kalau kita lakukan dengan benar, Insya Allah akan selesai masalah Covid-19 di Kepulauan Nias. Penanganan pun tetap berlanjut dengan dilakukan oleh Satgas masing-masing kabupaten/kota," ujar Gubernur.

Sementara, Plt Kepala BPBD Sumut Riadil Lubis menjelaskan, bahwa ada beberapa hal yang berubah setelah penanganan Covid-19 dialihkan ke Satgas kabupaten/kota. Antara lain, selama ini jika ingin masuk ke Kepulauan Nias harus dengan menunjukkan hasil swab negatif, maka setelah tanggal 20 Oktober 2020, setiap orang yang ingin masuk ke Nias cukup menunjukan hasil negatif (non reaktif) dari rapid test. 

"Hal itu sesuai dengan surat edaran Menteri Perhubungan, untuk masuk ke Nias cukup menunjukkan hasil negatif rapid test," katanya.

Terkait isolasi terpusat, Riadil mengatakan tetap dilanjutkan, namun yang selama ini isolasi dilakukan di sembilan hotel, diturunkan menjadi lima hotel dan pembiayaanya masih ditanggung oleh Satgas Provinsi, termasuk juga operasional dari tenaga kesehatan (Nakes).

Menurut Riadil, hingga saat ini banyak kemajuan yang sudah dicapai, salah satunya adalah di Kepulauan Nias sudah memiliki laboratorium swab sendiri. "Untuk laboratorium Swab, sekarang kita memanfaatkan Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Gunungsitoli, jadi tidak lagi dikirim ke Laboratorium Fakultas Kedokteran USU di Medan," katanya menambahkan, saat ini sudah dilakukan swab kepada 3.150 orang, dari rencana 2.000 orang yang diswab. “Artinya kita telah melampaui target awal," jelasnya. (mar)

Komentar Anda

Terkini