Debat Perdana Kandidat Pilkada Medan, Masyarakat Diharap Cermati Visi Misi Paslon

Minggu, 08 November 2020 / 13.38

KPU Medan gelar debat pilkada putaran pertama yang dihadiri paslon Akhyar-Salman dan Bobby-Aulia.

MEDAN, KLIKMETRO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menggelar debat kandidat putaran pertama di Hotel Grand Mercure Angkasa Medan, Sabtu (7/11/2020).

Ketua KPU Kota Medan Agussyah Ramadhani Damanik dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak sehingga kegiatan Debat Kandidat Putaran Pertama Pilkada Medan ini bisa berlangsung secara live  lembaga penyiaran swasta nasional.

“Saya berharap seluruh warga Medan menonton acara debat ini agar bisa mencermati pasangan calon yang akan dipilihnya,” ungkapnya sembari mengajak masyarakat mencermati debat ini dan mengikutinya hingga akhir.

Dalam debat ini pasangan Bobby- Aulia Rachman menyoroti warga Medan khususnya para pelaku UKM saat ini harus mahir dalam menggunakan digital agar bangkit di tengah keterpurukan di masa Covid-19 ini. Aulia Rachman dalam kesempatan itu juga menyoroti terkait kesejahteraan masyarakat Medan Utara yang masih dalam kondisi keterpurukan terlebih di masa Covid-19 ini.

Hal ini diperparah dengan lemahnya pendataan sehingga bantuan yang disalurkan pemerintah tidak tepat sasaran. Di bidang birokrasi pasangan Bobby-Aulia berjanji jika terpilih akan menghadirkan pemerintahan yang bersih bebas korupsi, pungli dan KKN.

Mantu presiden Jokowi ini berkeyakinan korupsi salahsatu menjadi menyebab kerusakan infrastruktur di Kota Medan.

“Di mana saat ini, 15 persen jalan di Kota Medan rusak dan berlubang. Hal ini diduga akibat anggaran perbaikan jalan di korupsi dan marak pungli,” ungkapnya sembari meyakinkan kalau pasangan Bobby-Aulia terpilih jadi Walikota dan Wakil Walikota Medan, mereka akan mewujudkan birokrasi bersih dan transparan dalam pembangunan dan menghapuskan pungli dalam proyek-proyek yang dikerjakan pemerintah.

"Terkait narkoba, kami akan menekankan ASN bebas narkoba dengan sesering mungkin melaksanakan test urine.

Jika ditemukan ASN terlibat narkoba kan kami tindak dan diberikan sanksi tegas,” ungkap Bobby.

Sedangkan pasangan Akhyar Nasution-H Salman Alfarisi menyahuti pasangan Bobby menegaskan jika warga Kota Medan termasuk para pelaku UKM di Kota Medan sudah melek teknologi. Hal ini dibuktikan ketika ia memesan masker pada masa Covid-19, pelaku usaha tumbuh signifikan di mana mereka memasarkan produknya keluar kota menggunakan online (digital).

"Jadi salah kalau ada yang menuding warga Medan tidak belum melek Digital. Digitalisasi di Medan sudah terjadi dan bukan barang aneh lagi,” ungkap Akhyar Nasution.

Lebih lanjut petahana ini juga menyampaikan untuk mengatasi pengangguran di Kota Medan yang meningkat di masa pandemi Covid-19 ini, ia akan memaksimalkan program kedai berkawan dengan meningkatkan kualitas masyarakat.

Calon Wakil Walikota Medam H Salman Alfarisi menyampaikan, kedepannya akan melahirkan ribuan industri startup dengan berkoordinasi dan melibatkan institusi struktural.

"Kami juga akan membenahi fasilitas kesehatan yakni Puskesmas sebagai ujung tombak di masyarakat guna mengatasi pandemi Covid-19,"kata Salman.

Menyoal Kota Medan di Tahun 2019 disebut sebagai salah satu kota terjorok, Akhyar mengatakan pengolahan sampah di TPA Medan masih menggunakan metode lama belum sanitary landfield.

“Ke depannya, kita akan ubah pengolahan sampah di TPA dengan model sanitary landfield sehingga Medan tidak akan mendapatkan predikat Kota terjorok lagi,” paparnya sembari menyampaikan mereka juga akan mereduksi sampah menjadi briket dan arang.

Terkait masyarakat Medan Utara yang masih terpuruk mereka akan mengembangkan penangkapan ikan dengan sistem rumpon untuk meningkatkan penghasilan nelayan di kawasan itu. Kemudian melakukan pengembangan teknologi pasca penangkapan, sehingga memberikan nilai tambah bagi nelayan kita.

Terkait industri di kawasan Medan Utara, ia menyatakan saat ini kewenangan Pemko Medan sangat kecil khususnya terkait perizinan dan pajak yang semuanya sudah diambil alih pusat. Terlebih pasca ditetapkannya UU Omnibuslaw (Cipta Kerja) yang mengkebiri kewenangan daerah.

Hal senada juga disampaikan Salman Alfarisi di mana dengan ditetapkannya UU Omnibuslaw menambah menambah trauma masyarakat buruh dan pekerja. Dalam kesempatan itu, Akhyar Nasution juga menyampaikan dalam pemberantasan narkoba, Kota Medan akan membentuk Badan Nasional Narkotika (BNN) Kota Medan. “Kita sudah menyiapkan anggaran Rp5 miliar untuk ini,” ungkapnya.

Kegiatan debat ini dihadiri Ketua Bawaslu Kota Medan, Payung Harahap bersama  Komisioner Bawaslu lainnya Taufiqurrahman, para Komisioner KPU Medan Zefrizal, Nana Minarti dan Edi Suhartono, Sekretaris, Nirwan serta Kasubbag Hukum, Nazrul Nasution. (mar)
Komentar Anda

Terkini