Istana Maimun Perketat Prokes, Tak Pakai Masker Dilarang Masuk

Senin, 09 November 2020 / 04.19

Penjaga di depan pintu masuk Istana Maimun mengecek suhu tubuh pengunjung dengan alat termometer digital. Foto/Maria.

MEDAN, KLIKMETRO - Istana Maimun merupakan salah satu objek wisata yang cukup populer di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi yang dibuka setiap hari ini, kerap dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Namun di masa pandemi coronavirus disease 2019 (covid-19), Istana Maimun sempat ditutup saat Pemerintah Kota Medan memberlakukan lockdown. Setelah tak beroperasi selama 3 bulan, Istana Maimun kembali dibuka dengan mengikuti aturan pemerintah menerapkan protokol kesehatan (prokes). Pengunjung yang tidak mengenakan masker dan suhu tubuhnya di atas 37 derajat tidak diperbolehkan masuk.

"Maaf, tolong maskernya dipakai. Tak boleh masuk kalau tidak pakai masker,"kata penjaga di depan pintu masuk Istana Maimun, menghentikan langkah seorang pengunjung yang tidak memakai masker, Minggu (8/11/2020). 

Karena tak membawa masker, pengunjung tersebut tdipersilahkan membeli masker yang banyak dijajakan pedagang di halaman Istana Maimun. 

Amatan wartawan di lokasi, tempat pencucian tangan tersedia agar pengunjung terlebih dulu mencuci tangan pakai sabun dan membasuhnya dengan air. Selanjutnya di pintu masuk, suhu tubuh pengunjung diperiksa dengan menggunakan alat termometer digital. Jika suhu tubuh melebihi ambang batas normal, pengunjung disarankan untuk pulang.

Informasi yang diperoleh, selama istana dibuka, diterapkan skema pengunjung bergantian. Tujuannya, selama di dalam istana, pengunjung tetap jaga jarak dan tidak berkerumun. Hal itu dilakukan guna memtus mata rantai penyebaran covid-19.

"Pengunjung yang masuk ke lokasi dibatasi agar tidak terjadi kerumunan yang dapat mengakibatkan penularan covid-19,''kata Saridah, salah seorang pemandu di Istana Maimun, tepatnya di lokasi Meriam Puntung.

Saridah mengakui, selama pandemi covid-19, pengunjung sangat berkurang. Hal itu dikarenakan ketiadaan wisatawan dari luar kota maupun mancanegara yang datang berkunjung ke Kota Medan.

"Biasanya yang datang kemari dari luar kota, semisal di Jawa. Sesekali turis asing juga datang kesini (Istana Maimun). Tapi karena pandemi covid-19, jarang wisatawan lokal maupun luar yang datang,''kata wanita yang sudah 16 tahun jadi pemandu ini.

Legendanya Menarik Minat Wisatawan

Kisah Istana Maimun dengan legenda Putri Hijau dan Meriam Puntung telah menarik minat banyak wisatawan untuk berkunjung ke Kota Medan. Ditambah lagi Istana Maimun memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan beberapa unsur kebudayaan Melayu bergaya Islam (Timur Tengah), Spanyol, India dan Italia.

Ketertarikan inilah yang diungkapkan Suparji, wisatawan dari Jawa Timur. Dia dan keluarganya datang ke Medan untuk melihat keindahan Istana Maimun dan sejarahnya. 

"Sangat menarik kisah tentang Istana Maimun ini. Saya juga suka budaya melayu,''kata Suparji.

Pria parobaya ini sengaja mendatangkan istri dan anaknya ke Kota Medan untuk berkunjung ke Istana Maimun. "Keluarga saya kemarin tiba di Medan. Mereka selama ini melihat di internet apa saja yang wajib dikunjungi di Kota Medan. Salah satunya Istana Maimun. Makanya saya bawa mereka kemari,"kata Suparji yang mengaku awak kapal tanker dan baru sebulan ini menetap di Medan lantaran kapalnya berlabuh di Belawan.

"Selama pandemi covid, kapal saya tak bisa berlabuh, saya pun tak bisa pulang. Baru inilah berlabuh, itu pun di Belawan. Makanya saya suruh keluarga datang kesini sambil jalan-jalan melihat suasana Kota Medan,''ungkapnya.

Suparji dan keluarganya tampak memuaskan diri melihat sekeliling Istana Maimun sambil berswafoto. Mereka juga menyewa busana pakaian adat melayu lengkap dan berfoto di depan singgasana yang pernah dipakai para sultan dulu. (maria)

Komentar Anda

Terkini