Kasihan, Bapak Cacat Ini Terlantar di Halte Amplas, Diduga Dibuang Keluarganya

Minggu, 15 November 2020 / 20.41

Kondisi pria uzur yang hanya terbaring di halte Amplas. Foto/Putra

MEDAN, KLIKMETRO - Seorang pria tua cacat dan telah uzur berjenis kelamin laki-laki ditemukan warga dibelakang halte di pinggir parit tak jauh dari titi sungai Amplas, tepatnya di depan pabrik getah Asahan Jalan SM.Raja, Kelurahan Amplas, Medan Amplas, Minggu (15/11/2020).

Orang tua renta yang ngomongnya telah ngalur-ngidul dan pikun ini, ditemukan warga dalam keadaan tak berdaya, bahkan sangat memperihatikan. Hanya bisa terbaring tanpa bisa berjalan. Diduga, bapak malang initidak makan dan minum selama 4 hari 4 malam dan dibuang oleh keluarganya sendiri.

Seorang warga setempat bernama Sangkot (55) mengatakan, pria yang diperkirakan berumur 75 tahun itu keadaannya hanya bisa terbaring, kondisinya cacat pada bagian tangan kanan dan kaki kiri, serta kaki kanan dalam keadaan luka tak dapat digerakkan

"Tangan kanan dan kaki kirinya cacat serta kaki kanan dalam keadaan luka tak dapat digerakkan sedangkan sebelah tangan kanannya selain cacat ada juga terdapat benjolan besar," kata Sangkot. 

Ia menuturkan, dirinya tak habis pikir, entah kenapa anaknya kok tega membuang orang tuanya sendiri yang sudah tua dan diperkirakan telah uzur itu

Disebutkannya, orang tua bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat anak sukses atau saat anak dalam keadaan susah, hanya ‘orang tua’ yang mengerti dan batinnya akan menderita kalau anaknya susah.

"Saya merasa iba melihat orang tua tersebut. Mungkin apa lantaran ada cacat di tubuhnya, jadi anaknya tak mau susah mengurusnya. Sehingga, anaknya membuangnya begitu saja bagaikan sampah. Itu dugaan saya," duga Sangkot.   

Dia berharap semoga ada yang mau menolong, agar bisa terbongkar dan bisa dikeletahui dimana keberadaan keluarganya. "Rasanya tidak mungkin bapak ini, tidak punya keluarga, tapi kalau memang hanya gara-gara bapak itu cacat, lalu dibuang oleh anaknya, karna dianggap menyusahkan, saya gak dapat berkata apa-apa, jelas itu anak durhaka,"bilang Sangkot.

Ditinggalkan Parbetor

Sementara, saat ditanya apakah dirinya melihat orang yang membuang pria malang yang ada dihalte itu.  "Awalnya saya melihat ada becak bermotor (betor) dari pusat kota Medan berhenti di halte  tepatnya 3 hari lalu, Kamis (13/11) dini hari," sebut Sangkot.

Namun ia tidak menyangka, dan tak tau persis, kalau betor yang berhenti di halte, dikemudikan seorang pria menurunkan dan membuang bapak malang ini. 

"Saya taunya setelah betor itu sudah jalan menuju Simpang Amplas. Pria yang membawa betor itulah yang menurunkannya seorang diri, tidak ada yang lain, saat itu mau saya kejar tapi gak bisa karena tidak ada kenderaan,"ucapnya.

Setelah penemuan, pria malang itu belum ada yang menolongnya, sedangkan warga disini takut apa lagi ini musim virus corona (Covid-19). Kami berharap pihak terkait terutama Dinas Sosial dapat membantu pria malang tersebut.

Bapak ini tak bisa bergerak, hanya terbaring saja. Terkadang dia mampu duduk dan mengesot, itu pun hanya sebentar. Setelah itu dia terbaring lagi. Warga yang kasihan, ada memberikan makanan, namun hanya sesekali.

"Kami warga di sini berharap ada yang mau menolongnya. Terutama Dinas Sosial,"harap warga. 

Sedangkan pria malang itu saat ditanya, awak media ini, tentang nama dan alamat tempat tinggalnya, mengaku kalau namanya Hasan Basri.

Mirisnya lagi ketika ditanya tempat tinggalnya, awalnya pria yang tak beruntung dan diduga telah pikun itu menyebut di Lubuk Pakam, setelah berapa saat kemudian ditanya kembali ia menyebut Amaliun dan beberapa lokasi lainnya.(put)

Komentar Anda

Terkini