Ratusan Umat Muslim Sumut Unras Tolak HRS

Jumat, 27 November 2020 / 14.26

Aspirasi massa berunjukrasa di DPRD Sumut menolak kedatangan HRS diterima oleh Humas DPRD Sumut.

MEDAN, KLIKMETRO - Ratusan umat muslim yang tergabung dalam Badan Koordinasi Pemuda Muslim Sumatera Utara (BKOPAM), Barisan Minang Bersatu(BMB), Aliansi Anak Anti Narkoba (AMAN) dan Ibu-Ibu Medan Bersatu  melakukan unjuk rasa ke DPRD Sumut, menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Sumatera Utara khususnya Kota Medan, Jumat (27/11/2020).

Dalam aksi itu, ratusan massa berulangkali meneriakkan takbir sembari menegaskan, agar HRS ditolak kehadirannya di Sumatera Utara. "Kita jangan mau di adu domba sesama umat muslim, suku dan agama lainnya. Jangan mau diprovokasi untuk dipecah belah,” ujar Ketua aksi Badan Koordinasi Pemuda Muslim Sumut.

Ada 6 point yang disampaikan dalam aksi ini, diantaranya, menolak kedatangan HRS, menolak segala bentuk kegiatan yang menghalangi dan merongrong pemerintah dalam melaksanakan produk-produknya, menolak segala kegiatan intoleran yang memecah persatuan dan kesatuan bangsa dan mendukung sepenuhnya produk-produk Indonesia untuk melanjutkan program-program pemerintah serta mendukung  TNI/Polri untuk memberantas kelompok-kelompok Radikal yang ada di Indonesia khususnya di Sumatera Utara.

Diharapkan Pemerintah Sumatera Utara khususnya Kota Medan dapat menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Kota yang menginginkan Medan tetap kondusif dan jauh dari upaya tertentu dalam upaya provokasi.

Pantauan wartawan, ratusan pengunjuk rasa tersebut datang dengan menggunakan angkutan umum, serta membawa beberapa spanduk bertuliskan penolakan HRS sebagai Imam besar Umat Islam.

Menanggapi aksi ratusan umat muslim dari penjuru Kota Medan tersebut, M.Sofyan sekaligus sebagai Humas DPRD Sumut, mewakili Dewan Sumut karena berhalangan hadir disebabkan padatnya kunjungan kerja ke daerah –daerah belakangan ini.

M Sofyan dalam hal ini, berjanji akan melanjutkan aspirasi tuntutan massa aksi ke Dewan Sumut, dan sekaligus menerima secara simbolis tuntutan massa aksi yang diserahkan oleh Ustadz Martono sebagai perwakilan massa aksi. Setelah aspirasi diterima, massa membubarkan diri dengan tertib. (mar)

Komentar Anda

Terkini