Pengerasan Jalan di Kebun Unit Tonduhan Bermasalah, CV Jaya Megah Perdana Kembali Diberi Proyek Oleh PTPN IV

Jumat, 05 Maret 2021 / 19.21

Kondisi jalan di Kebun Unit Tonduhan PTPN IV.

SIMALUNGUN, KLIKMETRO.COM - Akses jalan merupakan sarana dan urat nadi dalam upaya pencapaian hasil produksi yang optimal dan dipergunakan untuk sarana transportasi angkut Tandan Buah Segar (TBS) dari areal produksi menuju pabrik Kelapa sawit (PKS) Untuk dilakukan proses pengolahan.

Hal ini sudah menjadi tujuan Utama PTPN IV Medan sebagai salah satu anak perusahaan BUMN Holding Perkebunan dalam upaya mengelontorkan anggaran untuk perbaikan dan peningkatan jalan.

Namun sangat disayangkan di lapangan banyak ditemukan proyek-proyek pengerasan dan peningkatan jalan di kebun unit milik PTPN IV yang dikerjakan rekanan/vendor dinilai sangat mengecewakan dan amburadul sehingga dirasa tidak membawa manfaat dan hanya menghabiskan anggaran perusahaan.

Kritikan ini disampaikan T Panjaitan, pengamat anggaran kepada media ini, Kamis (4/2/2021).

Panjaitan mencontohkan, seperti yang terjadi dalam proyek pengerasan jalan penghubung di afd 2 Menujuh afd 1 Kebun PTPN IV Unit Tonduhan tahun 2020, sepanjang kurang lebih 3 KM yang dikerjakan oleh Vendor CV Jaya Megah Perdana.

"Di awal pekerjaan saja sudah terlihat terjadi penyimpangan dalam pembentukan profil badan jalan. Seharusnya profil jalan dibentuk seperti huruf 'V' dengan membuat saluran air di sisi kedua badan jalan. Penggunaan material batu coral yang digunakan juga tidak sesuai dengan rencana kerja syarat-syarat (RKS), karena terlihat banyak batu coral sebesar bola basket yang digunakan,''bilang Panjaitan.

Dia menduga, hal itu jadi penyebab proyek yang menghabiskan anggaran milyaran rupiah tersebut terlihat sudah mengalami kerusakan. Parahnya tim pengawas dari unit, distrik, maupun konsultan kanpus, seolah jauh dari kata "serius" ketika melakukan koreksi pekerjaan dan pengawasan suplay bahan material/ barang milik vendor yang masuk ke lokasi pekerjaan.

Ada dugaan terjadi permainan kongkalikong di lapangan antara tim pengawas dengan pihak vendor.

"Itu sebabnya selang beberapa bulan kemudian terlihat proyek pengerasan dan peningkatan jalan di PTPN IV banyak yang mengalami kerusakan yang memprihatikan. hal ini jelas-jekas sangat merugikan perusahaan, ada dugaan proyek pengerasan jalan ini terindikasi korupsi,''duganya.

Menyoal hal ini, awak media coba melakukan konfirmasi kepada Asisten SDM-Umum kebun unit Tonduhan, Kamis (4/3/2021) sekitar pukul 16. 26 wib, dan diperoleh keterangan vendor tersebut sudah diberikan 3 kali teguran dan satu kali surat peringatan.

"Sampai sekarang pun pembayaran pekerjaan tersebut belum juga selesai. Sepengetahuan kita berdasarkana aturan perusahaan bila mana ada vendor yang sudah pernah mendapat teguran dan surat peringatan resmi, otomatis vendor tersebut akan terkena blacklist oleh perusahaan,''ungkapnya.

Dia juga mengakui ada kejanggalan dalam proyek 2021 ini. Dimana CV Jaya Megah Perdana yang masih bermasalah proyeknya, malah banyak mendapat paket proyek. Namun dia tak berani menduga-duga, meski diakuinya mendapat rumor CV Jaya Megah Perdana dibeking petinggi PTPN IV sehingga mendapat banyak paket proyek, padahal pengerjaan tahun lalu masih bermasalah.

Sayangnya, hingga berita ini dipublikasikan, Direktur PTPN IV Medan Sucipto Prayetno belum bisa dikonfirmasi terkait proyek pengerasan dan peningkatan jalan di AFD 2 Kebun Tonduhan yang baru beberapa bulan dikerjakan, namun sudah tampak rusak kembali. (RG)

Komentar Anda

Terkini