Serap Aspirasi Warga Selayang dan Medan Johor, Dhiyaul Hayati Ingatkan Warga Patuhi Prokes

Minggu, 21 Maret 2021 / 19.42

Anggota DPRD Medan Dhiyaul Hayati SAg MPd menggelar reses sidang II Tahun kedua 2021 di Jalan Karya Jaya, Gedung Johor, Medan Johor, Minggu (21/3/2021).

Ratusan warga menghadiri reses Anggota DPRD Medan Dhiyaul Hayati di Pasar I, Tanjung Sari, Medan Selayang, Minggu (21/3/2021).

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Sejumlah aspirasi disampaikan warga pada Anggota DPRD Medan Dhiyaul Hayati saat pelaksanaan reses Sidang II Tahun Kedua 2021 yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (20-21/3/2021) di empat kecamatan. Yakni kecamatan Medan Sunggal, Tuntungan, Selayang dan Medan Johor.

Pada reses yang digelar Minggu (21/3/2021), 300 warga yang diundang dibagi dalam dua sesion guna mencegah terjadinya kerumunan dan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19. Sesion pertama berlangsung sekira pukul 09.00 wib hingga 12.00 wib di Jalan Pasar 1, Gg. Beo (Tanah Lapang), Kel. Tanjung Sari, Kec. Medan Selayang, jumlah peserta 150 orang. Sesion kedua, sekira pukul 13.30 wib hingga 16.00 wib di Jalan Karya Jaya No. 248 (sekretariat DPC M. Johor), Kel. Gedung Johor, Kec. Medan Johor, jumlah peserta 150 orang. Sehari sebelumnya, reses digelar di Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Sunggal yang diikuti 200 orang, dengan dibagi masing-masing kecamatan dihadiri 100 orang, Sabtu (20/3/2021).

Sebelum memulai reses, Dhiyaul mengingatkan kepada warga agar mengenakan masker dan menjaga jarak. "Kita harus patuhi peraturan pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19. Mohon bapak dan ibu menjaga jarak, jangan berdekatan. Maskernya dipakai,''kata Dhiyaul. Warga yang tak mengenakan masker, diberikan masker oleh panitia.

Memulai reses di hari kedua, Dhiyaul Hayati yang merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyampaikan, aspirasi yang disampaikan masyarakat akan dituangkan dalam pokok pikiran DPRD Medan, dan selanjutnya diprogramkan dalam APBD 2022. "Karena itu agar tak tumpang tindih usulan maupun aspirasi warga, saya sudah meminta data dari kecamatan untuk pembangunan fisik yang akan dijalankan di kecamatan ini,"kata Dhiyaul pada reses yang berlangsung di Sekretariat DPC PKS Medan Johor, Jalan Karya Jaya, Kelurahan Gedung Johor, Medan Johor.

Untuk wilayah Kecamatan Medan Johor, sebut Dhiyaul, jalan yang akan diperbaiki diantaranya Brig Zein Hamid Gang Halim, Karya Jaya, Karya Bakti Gang Madrasah, Gang Langgar, Karya Tani, Karya Amal, Karya Cinta, Pintu Air IV, Jamin Ginting Gang Katauli dan beberapa lainnya. "Selain itu juga akan dilakukan rehabilitasi jembatan di Karya Kasih. Kenapa infrastruktur belum sepenuhnya berjalan? Karena anggaran kita (Pemko Medan) belum normal dikarenakan pandemi covid-19. Sebagian anggaran dialihkan untuk penanganan covid-19. Semoga tahun depan semuanya bisa normal,"ungkapnya.

Pada kegiatan itu, M Arifin, warga Eka Mulya menyampaikan jalan rusak di Eka Sama. Kondisi jalan itu sangat parah dan butuh perbaikan karena dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Selain itu, Arifin juga meminta pemasangan lampu jalan di seputaran kanal Mariendal. "Kondisi jalan gelap gulita membuat begal makin berani beraksi,"kata Arifin.

Pada kesempatan sama, Ade Irawan meminta agar dilakukan pembinaan remaja mesjid dan berharap Pemerintah Kota Medan memberikan lapangan kerja maupun mengembangkan bakat serta karya para muda-mudi yang menganggur. 

Menjawab soalan warga, Dhiyaul mengatakan persoalan lampu jalan akan langsung disampaikan ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan yang dipimpin M Husni. "Semoga langsung dibenahi lampu jalannya. Sedangkan terkait jalan rusak, akan kita masukkan usulan ini agar dilakukan perbaikan. Mengenai tenaga kerja, baru-baru ini kami (Komisi II) ada pertemuan dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Medan ada program untuk tenaga kerja. Disepakati, perusahaan setiap bulannya menginformasikan lowongan kerja ke Dinas Tenaga Kerja. Lalu dimasukkan dalam website Disnaker Medan, sehingga warga bisa melihat langsung lowongan kerja,"kata Anggota Komisi II DPRD Medan yang membidangi kesejahteraan masyarakat, pendidikan dan kesehatan ini.

Dalam pertemuan itu, Dhiyaul meminta warga mencatat nomor ponselnya dan menyampaikan melalui whatsapp, hal-hal terkait kebijakan pemerintah. "Sejumlah permasalahan di masyarakat mulai dari infrastruktur sampai sosial akan ditampung untuk kemudian disaring menjadi pokok-pokok pikiran DPRD Medan,"sebutnya.

Dhiyaul juga menyambut baik usulan warga yang meminta agar kelurahan menyediakan wadah sarana untuk menampung kreativitas masyarakat. Alangkah baiknya ada sentra bagi warga. "Mudah-mudahan dengan walikota yang baru ini, aspirasi warga agar ada sentra untuk menampung tempat penjualanan UMKM dapat diterima,"kata Dhiyaul.

Menjawab warga mengenai bantuan guru maghrib mengaji, Dhiyaul mengatakan program tersebut tetap berjalan. Diminta agar warga segera memasukkan proposal agar menerima bantuan tersebut. "Jika belum ada pemberitahuan, mungkin data yang lama masih digunakan. Intinya, bantuan ini masih berjalan,"sebutnya seraya menambahkan, untuk bantuan bilal mayit dan MDA dibawah wewenang Kementrian Keagamaan (Kemenag), bukan Pemko Medan. "Tapi gitu pun akan disampaikan ke Pemko Medan aspirasi warga ini untuk mendapat bantuan,"bilangnya.

Rudi, kepala lingkungan V, Kelurahan Gedung Johor, menyampaikan agar dilakukan pengawasan untuk perbaikan jalan atau drainase. Karena perbaikan drainase yang dilakukan di seputaran bantaran sungai, malah mengakibatkan rentan longsor.

Sedangkan, Kepling II, H Kholik mengatakan, banyak masyarakat meminta agar BPJS kesehatan gratis. 

Menjawab itu, Dhiyaul mengatakan, ada 350 ribu warga Medan yang dicover kesehatannya oleh Pemko Medan. Sekarang ini dilakukan validasi oleh BPJS Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Medan. "Ada penambahan kuota BPJS Kesehatan yang ditanggung oleh Pemko Medan, namun diprioritaskan warga yang tidak mampu. Karena itu, sekarang ini BPJS Kesehatan dan Dinas Sosial melakukan validasi, mendata ulang warga tidak mampu,"kata legislator Dapil V yang meliputi Kecamatan Medan Johor, Sunggal, Tuntungan dan Selayang ini.

Sebelumnya, aspirasi yang diserap dari warga Medan Selayang, beberapa diantaranya mengenai pengawasan pembangunan jalan yang dinilai lemah. Seperti disampaikan Wagiman, Kepling VIII, Kelurahan Tanjung Sari, Medan Selayang. "Pengawasan pembangunan infrastruktur sangat lemah. Semisal jalan yang seharusnya 13 cm hanya 5 cm. Baiknya, sebelum dibayar pengerjaannya, dilakukan evaluasi dulu. Bagaimana hasil kerja, kalau tak baik atau tak becus, jangan dibayar,"ujarnya.

Pada reses di Selayang, warga juga menyampaikan agar dilakukan pembetonan jalan di Pasar I Gang Pribadi V dan Gang Beo dalam sepanjang 300 meter. (mar)

Komentar Anda

Terkini