Satu Keluarga Dipukuli Sekelompok Preman Danau Lau Kawar, Gegara Tolak Pungli

Sabtu, 15 Mei 2021 / 20.15

Korban mengalami lebam di mata akibat aksi penganiayaan preman Danau Lau Kawar.

KARO, KLIKMETRO.COM - Peristiwa naas dialami Ade Chandra dan keluarganya saat hendak wisata ke Danau Lau Kawar, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Hal itu lantaran Ade dan keluarganya dipukuli sekelompok oknum preman gara-gara menolak membayar retribusi masuk ke lokasi wisata tersebut.

Tak hanya aksi pemukulan, keluarga ini juga sempat ditahan tak boleh keluar dari areal lokasi. Bahkan handphone mereka dirampas. Peristiwa yang terjadi, Kamis (13/5/2021) sekira pukul 13.00 wib itu, tepatnya di lokasi wisata danau Lau Kawar, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Naman Teran, ini dilaporkan ke pihak kepolisian.

Berdasar informasi yang diperoleh wartawan dari Pangeran, adik ipar Ade Chandra yang juga korban pemukulan, peristiwa itu ermula saat Andre dan keluarganya ingin berdarmawisata ke Danau Lau Kawar, menikmati liburan Idul Fitri. Dengan mengendarai 2 mobil, keluarga ini pun melaju ke lokasi wisata.

Namun memasuki lokasi, mereka dicegat di pos pintu masuk di Danau Lau Kawar dan dimintai uang retribusi sebanyak Rp 35.000. Saat ditanyakan karcis maupun tiket masuk, para pelaku langsung marah-marah. "Kalau tidak mau bayar, ya sudah putar balik aja, Karena siapun yg mau masuk ke kawasan Danau Lau Kawar harus bayar uang sama kami," hardik mereka seperti dtirukan Pangeran yang juga wakil sekretaris Biro Bantuan Hukum (BBH) DPC PDIP  Kabupaten Karo.

Lalu keluarga korban menjawab, "Kalau gitu kalian ini pungli (pungutan liar)". Mendengar kata-kata "pungli", sontak suasana semakin panas. Segerombolan oknum "PS" (Pemuda Setempat)  datang bersama-sama membawa berbagai alat senjata tajam berupa pacul, kayu, besi, bambu ke arah 2 mobil keluarga. Terjadilah tindakan anarkis dan semena-mena dengan cara membabi buta dan tidak manusiawi dengan cara memukuli korban serta keluarga yang didominasi kaum ibu dan anak-anak.

"Diduga pengeroyokan/penganiayaan dilakukan oleh sekelompok pemuda kurang lebih 20 orang,"kata Pangeran.

Ironisnya keluarga korban yang masih berada di dalam mobil, ibu dan anak-anak dipaksa keluar dari mobil untuk meminta maaf. Peristiwa itu sempat direkam istri korban dengan menggunakan handphone, para pelaku semakin marah dan berusaha merebut handphonenya.

Terjadi tarik-tarikan yang membuat suasana semakin panas. Korban dan ayah mertuanya yang berusia 63 tahun menjadi korban pengeroyokan. Bahkan ada suara yang berteriak "bakar mobilnya". Keluarga korban pun semakin ketakutan. Selama 1 jam mereka tak diizinkan pergi dari lokasi tersebut. 

Melihat hal yang sudah tidak terkendali lagi, salah satu keluarga berusaha menelpon petugas polisi untuk meminta bantuan pertolongan, hingga pada akhirnya keluarga korban berteriak "jika kalian tidak melepaskan kami maka kita tunggu sama-sama disini, sebentar lagi polisi datang, mereka (polisi) sudah dijalan." Mendengar hal tersebut para pelaku, bersedia melepaskan korban beserta keluarganya.

Setelah bisa pulang, selanjutnya korban dan keluarganya langsung berobat ke Puskesmas. Lalu melaporkan peristiwa itu Polsek Simpang Empat.

"Kami telah resmi melaporkan ke Polsek Simpang Empat yang tertuang dalam NO. POL. :STPL/398/V/2021/Simpang Empat. Kami berharap kepada penegak hukum segera menindak lanjuti kasus ini, tidak terjadi lagi kepada orang lain dan ada efek jera bagi para pelaku, "harap korban yang merupakan warga Berastagi ini. 

Kapolsek Simpang Empat, AKP Ridwan Harahap saat dikonfirmasi, Sabtu (15/5/2021) malam, membenarkan adanya laporan korban penganiayaan di lokasi wisata Danau Lau Kawar. "Kedepannya kami akan menempatkan personil di hari–hari libur ke daerah wisata khususnya di Danau Lau Kawar agar tidak terjadi pungli. Kasus ini akan kita proses sesuai hukum yang berlaku,"kata AKP Ridwan Harahap kepada wartawan. (erwin)

Komentar Anda

Terkini