DELI SERDANG, KLIKMETRO.COM - Seringnya terjadi kesalahan informasi maupun kordinasi antara pihak rumah sakit dan relawan pemakaman jenazah covid-19, mengakibatkan para relawan lebih sering menunggu di pemakaman hingga berjam-jam lamanya. Bahkan sampai tertidur di lokasi, padahal di sana tak ada posko maupun tempat peristirahatan.
Karena inilah, akhirnya dibangun posko di areal pemakaman jenazah covid-19 Dusun XII, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Peletakan batu pertama pembangunan posko ini dilakukan Camat Percut Sei Tuan Ismail SSTP MSP, Jumat (25/6/2021). Luas bangunan posko, diperkirakan panjang 7 meter dan lebar 6 meter.
"Lahan 4 hektar yang jadi areal pemakaman jenazah covid-19 ini merupakan tanah wakaf. Selama 6 bulan terakhir, sudah lebih dari 150 jenazah covid-19 yang dimakamkan di areal ini,"kata camat.
Lanjut camat lagi, bangunan posko ini sudah lama diidam-idamkan oleh para relawan. Karena selama ini mereka standby 24 jam untuk memakamkan jenazah, namun tak ada tempat untuk berteduh jika terjadi hujan akibat lama menunggu jenazah tiba di lokasi pemakaman.
"Semoga dibangunnya posko ini menambah semangat para relawan dan bisa beristirahat dengan baik, karena mereka standby 24 jam untuk memakamkan jenazah covid-19,"harap Ismail.
Kepala Desa Sei Rotan Swandi MS menambahkan, posko ini nantinya digunakan untuk tempat penyimpanan Alat Pelindung Diri (APD) serta perlengkapan alat-alat penguburan seperti cangkul, kayu, tali serta peralatan lainnya.
"Disini ada puluhan relawan yang siap sedia memakamkan jenazah korban covid-19. Kita juga prihatin dengan mereka, karena sering terjadi kesalahan informasi dari pihak rumah sakit. Semisal diterima kabar akan ada pemakaman jam 8 malam, setelah para relawan sudah standby di lokasi lengkap dengan pakaian APD, jenazah baru tiba 3 atau 4 jam kemudian. Selama berjam-jam menunggu, mereka tak ada tempat berteduh atau pun tempat istirahat untuk merebahkan diri sejenak. Apalagi jika hujan datang, para relawan ini jadi basah kuyup,"kata Swandi.
Dia berharap, dengan adanya posko, tim relawan lebih nyaman dan lebih disiplin bekerja. "Kita tahu, resiko kerja para relawan lebih tinggi dan rentan terkena virus corona. Karena itu, kita selalu mengingatkan agar mereka bekerja sesuai sop. Memakai baju hazmet untuk perlindungan diri, masker, sarung tangan dan rajin memeriksakan kesehatan,"kata Swandi.
Sementara sejumlah relawan yang hadir pada peletakan batu pertama itu mengucapkan terimakasih akan dibangunnya posko. "Kepedulian inilah yang kami harapkan. Keberadaan posko ini nantinya dapat membuat kami semakin semangat bekerja dan standby 24 jam memakamkan jenazah korban virus corona,"ujar relawan.
Selain Camat Percut Sei Tuan, turut hadir Sekretaris camat, pihak BPBD, pihak Perkim, Kades Sei Rotan dan para relawan. (bs)