Tahanan Polsek Medan Kota Tewas Dengan Wajah dan Tubuh Lebam

Senin, 06 September 2021 / 19.06

Jenazah Aryes.

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Seorang tahanan di Polsek Medan Kota Polrestabes Medan ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di dalam sel. 

Tahanan tersebut berinisial APG alias Aryes, tewas dengan kondisi bengkak, wajah dan lebam-lebam di bagian tubuhnya. Diduga, warga Sunggal yang menjadi tahanan kasus penyalahgunaan narkoba itu menjadi korban penganiayaan.

Informasi yang dihimpun, korban tewas pada Minggu 23 Agustus 2021 lalu. Saat dikembalikan ke keluarganya, jenazah tahanan. Padahal saat ditangkap Senin, 3 Agustus 2021, korban dalam keadaan sehat.

“Pada hari Selasa, 4 Agustus 2021, sang istri sempat menjenguk Aryes. Tapi saat itu kata Polisi suaminya baik-baik saja. Akan tetapi sang istri tak diperkenankan menemui Aryes diminta untuk menunggu proses di pengadilan,” kata M Sa’i Ranguti, kuasa hukum keluarga Aryes, Senin (6/9/2021).

Namun, pada Minggu, 23 Agustus 2021 petugas Polsek Medan Kota menghubungi sang istri dan mengabarkan suaminya sudah meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan.

“Mendengar kabar itu, keluarga langsung berangkat ke rumah sakit. Sampai di sana keluarga sempat tidak diizinkan untuk membawa jenazah korban. Polisi berdalih proses pemakaman akan mereka tangani. Namun keluarga menolak,” sebutnya.

Belakangan setelah proses dialog, jenazah Aryes diizinkan untuk dibawa pulang. Namun setibanya di rumah duka, kondisi jenazah telah babak belur seperi bekas dianiaya. Wajah dan dada korban membengkak serta pada bagian lehernya juga tampak membiru,” terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Medan Kota, Kompol Rikki Ramadhan, belum bisa dikonfirmasi terkait kabarnya salah seorang tahanan tersebut.

Terpisah, Polsek Medan Kota siap untuk menghadapi jalur hukum bila keluarga tahanan yang meninggal dunia diduga dianiaya dengan luka lebam di wajah dan dada mengadu ke Propam Polda Sumut.

Demikian disampaikan Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu AR Rampe kepada Tribun Medan melalui saluran telepon, Senin (6/9/2021).

“Pastinya kita siap bila digugat keluarga yang hendak menempuh jalur hukum,” katanya.

Dia membantah kalau tahanan tersebut mendapatkan luka lebam karena dianiaya.

Sebab, sebelumnya tahanan itu mengidap penyakit getah bening. Bahkan sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan.

“Kami membenarkan ada (tahanan) yang meninggal. Tapi enggak ada kami aniaya. Jadi meninggalnya di rumah sakit,” ujarnya.

''Kalau ada kecurigaan itu dianiaya, seharusnya pihak keluarga saat itu mengajukan autopsi. Tapi kan tidak ada. Padahal sudah kami tanyakan,”katanya seraya menambahkan, pihak keluarganya tidak bersedia jenazah diautopsi dan memberikan surat pernyataan.

Sementara itu, Rambe menjelaskan lebam yang ada di tubuh korban kemungkinan besar karena luka getah bening.

Dibenarkan memang saat itu ada pembengkakan yang menghitam di bagian leher. Dikatakannya itu karena bekas baru siap operasi di RS Bhayangkara.

“Jadi intinya waktu itu keluarga tidak bersedia jenazah diautopsi. Keluarga tidak setuju ya bagaimana mau kita bilang,” tandasnya. (tri)

Komentar Anda

Terkini