Pakar Kesehatan: Kehadiran Virus Covid-19 Varian Baru Delmicron Adalah Normal

Minggu, 26 Desember 2021 / 17.17

Dr dr Delyuzar. (f-dok/klikmetro)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Pakar Kesehatan Asal Universitas Sumatera Utara (USU) dan juga Tim Ahli COVID-19 Balitbang Sumatra Utara, Dr dr Delyuzar M.Ked (PA),Sp,PA (K) mengatakan meski belum mendalami terkait hadirnya virus varian Delmicron, namun ia mengatakan kehadiran virus varian baru itu normal. 

"Saya belum mendalami itu. Itu bukan virus baru , virusnya sama hanya saja mengalami mutasi. Secara alamiah virus beradaptasi dengan lingkungannya sehingga berubahlah urutan -urutan RNA atau DNA nya sehingga akan terjadi perubahan sifat. Sehingga itu normal terjadi pada semua terutama pada bakteri," katanya, Minggu (26/12/2021).

Delyuzar menegaskan bahwa pada Delmicron, virusnya secara makro tetap hanya saja berubah sedikit- sedikit makanya itu disebut mutasi.  

Terkait keampuhan vaksin terhadap varian baru yang terus berkembang katanya secara umum itukan yang berubah hanya sedikit komponennya sehingga pada umumnya vaksin itu masih bisa digunakan. 

"Bahwa ada perubahan soal efektivitas nya sedikit sekali karena virusnya sama. Jadi penting semua masyarakat harus vaksin tidak perlu ada  vaksin baru. Saya juga  memantau selama ini justru karena vaksin terbukti ampuh menurunkan  kasus cukup drastis jadi oleh karena itu keberhasilan vaksin ini masyarakat harus melakukan vaksinasi dan juga perubahan prilaku masyarakat menjadi lebih baik untuk pencegahan terpapar sudah sangat baik," katanya. 

Sementara itu, sebelumnya sudah cukup banyak mutasi virus Covid-19, diantaranya Varian Virus Corona Inggris Jenis B.1.1.7 Disebut Alpa Varian Virus Jenis B.1.1.7 merupakan Varian Virus Corona yang pertama kali  muncul di Inggris pada Desember 2020, dengan gejala, Demam, Batuk Kering, Sulit Bernafas, Menurunnya Fungsi Indera Pengecap dan Penciuman, Keluhan Pada Saluran Pencernaan.

Varian Virus Corona Afrika Selatan Jenis B. 1.351 Disebut Beta Varian. Virus jenis B.1.351 Pertama Kali Ditemukan di Teluk Nelson Mandela Pada Oktober 2020 di daerah Afrika Selatan dengan gejala Merusak antibodi sehingga sehingga mempengaruhi penurunan efikasi Vaksin Covid-19 sehingga penularan lebih cepat dan berakibat kematian tinggi. 

Varian Virus Corona Brazil Jenis P.1 Disebut Gamma Varian. Virus jenis P.1 Pertama kali ditemukan di Brazil jenis Virus ini memiiki efek dapat lolos dari netralisasi antibodi sehingga dapat tertular walaupun sudah tervaksin.

Varian Virus Corona India Jenis B. 1.617.2 Disebut Delta Varian. Virus jenis B. 1.617.2 Merupakan Varian Jenis Baru Mutasi Ganda E484Q dan L452R  Efek Cepat dan Ganas Virus jenis varian ini dianggap lebih menular dan bisa menyebar lebih cepat dan sudah menyebar di Wilayah Indonesia yakni Jakarta. 

Varian Virus Corona Amerika Serikat B. 1427/ B. 1429 Disebut Epsilon Varian Jenis Varian Virus ini menyumbang hampir 52 % kasus Covid di California dan 41 % kasus Covid di Nevada jenis virus ini dapat mengakibatkan penularan yang lebih cepat dan parah. Dan belakangan hadir varian virus Omicron dan Delmicron. (sit)

Komentar Anda

Terkini