Kisruh Pelarangan Hijab, Begini Keterangan Konsul India di Medan

Sabtu, 26 Februari 2022 / 17.04

Konjen India di Medan Mr Subham Singh saat memberi keterangan kepada wartawan di Medan. (f,-ist)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - India tengah mengalami ketegangan menyusul video beredar tentang murid berhijab yang dibuli murid pria di sekolah dan menjadi awal ketegangan dan melebarnya isu hingga menyentuh SARA  di daerah Karnataka, India Selatan.

Isu ini meluas ke negara muslim lain termasuk Indonesia. Ketegangan ini semakin meluas karena dibumbui beredarnya sejumlah video di media sosial dengan narasi pembantaian terhadap umat muslim.

Konsulat Jenderal (Konjen) India di Medan, Mr.Shubham Singh, ketika dikonfirmasi wartawan di Kantornya Jalan Uskup Agung No.19 A, Sugiopronoto - Medan, menjamin bahwa video-video yang beredar tersebut adalah hoax. 

“Video yang beredar di media sosial itu adalah hoax dan dijamin tidak benar,” tutur Mr.Shubham Singh, dikutip Sabtu (26/2/2022). 

Dia menyatakan, tidak benar pemerintah India melarang penggunaan hijab, niqab atau burka yang menjadi identitas wanita muslimah di tempat-tempat umum. Namun, di sekolah terdapat suatu aturan mengenai seragam yang digunakan para siswa. 

“Sehingga jika di sekolah tersebut seragamnya siswa tidak memakai hijab, maka peraturan itu harus dituruti oleh seluruh siswa,” sebut Mr.Shubham Singh. 

Terkait aksi kekerasan yang memprotes pelarangan penggunaan hijab di sekolah tersebut, menurut Mr.Shubham Singh, saat ini para pelaku sedang menjalani persidangan. Karena itu dia meminta agar semua pihak tetap tenang dan menghormati proses hukum yang tengah berlangsung.

Dijelaskan Mr.Shubham Singh, sejumlah video yang viral di media sosial merupakan video-video lama yang beredar sekitar tahun 2021. 

Mr.Shubham memperlihatkan kepada wartawan video-video tersebut, diantaranya terdapat video mengenai ketegangan antara Pakistan - Bangladesh, yang kemudian diplintir dan dinarasikan sebagai pembantaian umat muslim di India. 

“Jadi sekali lagi kami tegaskan bahwa video yang beredar di media sosial tersebut adalah tidak benar,” tandasnya. (sit)

Komentar Anda

Terkini