Antisipasi Produk Kadaluwarsa dan Ilegal, BBPOM Cek Produk Pangan

Kamis, 07 April 2022 / 19.27

BBPOM cek produk pangan di supermarket dan swalayan. (f-siti/klikmetro)

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan melaksanakan program intensifikasi pangan dengan mengunjungi supermarket dan penjualan takjil.

Kegiatan itu dilakukan di Swalayan Suzuya Jalan Brigjend Katamso, Irian Supermarket Jalan Pasar Merah dan pengambilan sample takjil di Jalan Amaliun, Kamis (7/4/2022).

"Kita mengecek apakah ada barang barang kadaluwarsa, yang ilegal dan tidak terdaftar atau barang barang rusak atau penyot.  Hari ini kita sudah menjalani supermarket yang sangat besar yaitu supermarket S dan supermarket I," kata Ka BBPOM di Medan Drs Martin Suhendri Apt.M.Farm.

Dijelaskannya, di Supermarket "S" pihaknya menemukan barang barang yang penyot dan rusak. Kemudian barang-barang tersebut dipisahkan dan dikembalikan ke pemilik. Kemudian di Supermarket "I", pihaknya menyampaikan tadi adanya mereka membuka beberapa nugget dan yang lain dijadikan pajangan biasa. 

"Saya meminta batasan expire datenya mereka pantau. Saya minta juga mereka memantau penataan di gudangnya agar lebih tertib lagi, agar face control tikus bisa mereka tingkatkan. Kita  harapkan semua meningkatkan keselamatan dari konsumen kita," ujar Martin Suhendri. 

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga memeriksa distributor distributor bahan baku pembuatan kue atau bahan pangan lainnya, gula, tepung dan lain lain.

"Karena kita tahu meningkatnya barang barang pangan dibulan puasa ini kita khawatirkan akan ada oknum tertentu yang kita waspadai harus kita periksa lebih tuntas. Kita memang rutin lakukan di bulan puasa pemeriksaan intensif," katanya.

Dalam pengecekan di swalayan dan supermarket itu, BNPOM juga membuka kemasan parcel. Hal ini, jelas Ka BBPOM, untuk melihat apakah ada produk ilegal di dalamnya ataupun produk kedaluwarsa.

"Alhamdulillah kedua supermarket tidak ada temuan berarti dan satu lagi pengawasan minyak goreng sawit. Ini kita lebih intensif lagi karena kita tau kemarin ada kelangkaaan minyak, kita khawatir kan sesuai arahan bahwa minyak goreng itu kita sampling, merek merek baru yang kita curigai kemungkinan minyak yang dioplos dari minyak curah itu yang kita periksa apakah sesuai dengan standar Indonesia. Kita juga memeriksa takjil, kita periksa apakah mengandung rodamin. Sampai saat ini belum kita temukan mengandung rodamin, borak, pengawet, formalin, dan pemanis buatan," terang Martin Suhendri. 

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan Emilia Lubis mengatakan, beberapa lalu pihaknya sudah mengambil sampling minyak goreng yang dari curah dibuatnya kemasan, ternyata tidak ditemukan.

"Kemudian bersama BNPM kita melihat barang yang kedaluwarsa, bagaimana penyimpanan dan pengemasannya. Kalau ada ditemukan, ada sanksi tertulis," kata Emilia. (sit)

Komentar Anda

Terkini