Astaga, Suami Ajak Kawan Bunuh Istrinya Gegara Tak Dikasi Uang

Jumat, 23 Desember 2022 / 22.36

Kiki Darmayanti semasa hidup dan Leo Brahmana Putra. (f-ist) 

BINJAI, KLIKMETRO.COM - Hanya gara-gara tak dikasi uang, Leo Brahmana Putra alias Leo (35) tega membunuh istrinya, Kiki Darmayanti Siregar (27). Parahnya lagi, aksi itu tak sendirian dilakukannya, melainkan bersama seorang teman.

Perbuatan Leo terungkap pasca ditemukannya mayat Kiki yang sudah membusuk di kontrakannya, Jalan Tengku Amir Hamzah,  Kelurahan Jati Karya, Binjai Utara. 

Informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian, Jumat (23/12/2022), Leo dan Kiki baru sebulan lalu dinyatakan sah sebagai pasangan suami istri. Namun pernikahan singkat itu berakhir dengan tragis.

Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP M Rian Permana menjelaskan, pemicu pembunuhan, karena tidak dikasih uang oleh sang istri. Ceritanya bermula dari S alias R (32) warga Stabat, Langkat, dan Leo minum tuak bareng tak jauh dari tempat kejadian perkara.

Setelahnya, R dan Leo datang ke rumah korban diduga dalam keadaan mabuk. Tujuan mereka datang ke rumah korban karena Leo mau minta uang dan tabung gas.

Namun, korban tidak mengamini permintaan suaminya. Alhasil terjadi cekcok mulut antara keduanya hingga akhirnya terjadi penganiayaan hingga mengakibatkan nyawa korban melayang.

“R melihat Leo berantam atau cekcok mulut. R juga melihat Leo menganiaya istrinya. Dalam kejadian ini, R sempat menegur untuk tidak melakukan kekerasan tersebut,” kata Rian didampingi Kanit Pidum, Iptu Hotdiatur Purba, Kasi Humas, Iptu Junaidi dan Kanit Reskrim Polsek Binjai Utara, Iptu J Sitanggang dalam gelar paparan di Mapolres, Jalan Sultan Hasanuddin, Binjai Kota, Jumat (23/12/2022).

Meski sudah diingatkan, L tetap saja menghabisi nyawa korban hingga terjatuh dan posisinya terlentang. Setelah itu, wajah korban ditutup dengan kain seprai warna hitam dan kemudian melilit leher dengan kabel yang ada di sekitar kamar tidur.

Menurut Rian, S alias R berperan membantu Leo untuk menghabisi nyawa korban. “Saat perkelahian, posisi Leo berdasarkan keterangan R, berada di atas atau dengan posisi menindih korban. Kemudian Leo meminta bantuan R untuk pegang kaki korban,” kata Rian.

“Pada saat itulah, Leo menghabisi nyawa korban dengan cara melilitkan kabel ke leher korban. Kabel itu memang ada di kamar korban, diambil Leo untuk melilit lehernya. Peran dari R memegang kaki korban untuk tidak melakukan perlawanan ataupun tidak meronta,” sambung dia.

Setelah memastikan nyawa korban meninggal dunia, Leo dan R berpisah. Keesokan harinya pada Kamis (22/12) pagi jam 07.00 WIB, polisi mendapat informasi bahwa Leo meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Rian memastikan, Leo meninggal dunia dengan cara gantung diri. Ini dikuatkan dengan berdasarkan hasil pemeriksaan dari Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham Binjai bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan dan murni LBP meninggal dunia dengan cara gantung diri.

Adapun tanda-tanda Leo meninggal dunia dengan cara gantung diri berdasarkan hasil visum yakni, mengeluarkan sperma, lidah menjulur dan mengeluarkan kotoran dari dubur. “Berdasarkan keterangan yang kami dapatkan dari R, motifnya adalah ekonomi karena pada saat keributan tersebut, Leo sempat meminta uang kepada Kiki kemudian juga meminta tabung gas. Namun, hal tersebut tidak diberikan oleh KDS sehingga penganiayaan tersebut terjadi,” pungkasnya.

Oleh polisi, R disangkakan pasal 338 jo 55 KUHP dengan ancaman 15 tahun kurungan penjara. 

Sebelumnya, terduga pelaku pembunuhan berinisial Leo (35) ditemukan tewas di sebuah gubuk ladang sawit, Jalan Al-Afalah, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang, Kamis (22/12/2022) pagi.

Diketahui, jasad korban ditemukan tidak bernyawa dan membusuk, diduga sudah 3 hari meninggal dunia. Temuan jenazah di rumah kontrakan berawal dari adanya masyarakat mencium aroma tidak sedap, Selasa (20/12/2022).

Kemudian personel Polsek Binjai Utara mendatangi tempat kejadian perkara bersama dengan pemilik rumah Edi Syahputra Nasution. Hasil olah TKP, leher korban ditemukan terlilit kabel listrik warna merah putih yang panjangnya 2 meter, wajah ditutup kain seprai dan mulut disumpel pakai handuk warna putih.

Bahkan saat ditemukan, handuk masih menyumpel mulut korban. Temuan jasad ini menyita perhatian masyarakat.

Mereka berbondong-bondong meramaikan lokasi kejadian hingga membuat macet arus lalu lintas. Masyarakat sekitar juga sempat ada mendengar cekcok mulut yang terjadi antara korban dengan suaminya pada Minggu (18/12) dini hari.

Saat keduanya bersitegang, ada saksi mendengar kalimat ancaman untuk dilakukan pembunuhan. Diduga ancaman tersebut keluar dari mulut sang suami. (*/bay)

Komentar Anda

Terkini