Aksi Koboy Polisi Bubarkan Bentrok di Belawan, Seorang Remaja Tewas Terkena Peluru

Rabu, 17 Januari 2024 / 22.36

Korban sempat mendapat perawatan di rumah sakit setelah kepalanya terkena tembakan, dan akhirnya meninggal dunia. (ft-ist)  

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Aksi koboy oknum polisi mengakibatkan tewasnya seorang remaja bernama Rio (17) saat terjadi bentrokan antar warga di di Jalan Taman Makam Pahlawan, Lorong Kenanga, Kecamatan Medan Belawan, Selasa (16/1/2024) sekitar pukul 21.30 WIB.

Sebelumnya korban sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan akibat kepalanya tertembak peluru yang diduga dilakukan oleh oknum polisi. Namun besoknya, Rabu (17/1/2024), korban menghembuskan nafas terakhir.

Penuturan kakak kandung korban, Adel, adiknya terkena tembakan setelah menerima informasi dari warga. Dia mengaku hanya mengetahui adiknya ingin membeli nasi malam itu.

"Dia bilang mau keluar beli nasi. Tiba-tiba warga bilang, si adik kena tembak, itulah langsung abangnya bawa ke rumah sakit," tuturnya saat ditemui di RS Pirngadi, Rabu (17/1/2024).

Adel menyebut, di lokasi kejadian sempat terjadi tawuran. Korban diduga disangka terlibat dalam tawuran tersebut.

"Rupanya dekat adik saya beli nasi ini ada tawuran. Di video polisinya jalan menembak," sebutnya.

Dia meyakini adiknya tidak ikut dalam tawuran tersebut. "Kawan dia memang banyak di situ, tapi yang kali ini dia tidak ikut tawuran, dia kondisinya hanya beli nasi," ujarnya.

Sementara, Humas RSUD Pirngadi Medan, Gibson Girsang menyebut, korban telah meninggal dunia.

"Iya sudah meninggal pukul 16.00 WIB barusan," ujarnya via telepon Whatsapp.

Girsang mengatakan, korban meninggal karena adanya luka tembak di bagian kepalanya. "Iya ditemukan luka tembak, tapi kalau peluru tidak ditemukan. Ini sudah mau siap-siap dibawa oleh pihak keluarga," tambahnya.

Sementara kuasa hukum korban, Hanter Siregar SH meminta kepada aparat kepolisian agar mengusut tuntas kasus ini.

“Apabila saat mengamankan tawuran, pihak kepolisian seharusnya memberikan tembakan peringatan ke atas, bukan langsung menembak kepala korban dari belakang,” katanya seraya menegaskan, petugas kepolisian dalam menjalankan tugas dan fungsi ada SOP dan tidak boleh sembarangan menembak.

Sebelumnya, peristiwa naas ini terjadi setelah adanya bentrok antar warga. Petugas melepaskan tembakan untuk membubarkan massa. Sebagaimana diketahui, bentrok antar warga di wilayah hukum Polres Pelabuhan acap terjadi meski Kapolresnya silih berganti. (mt/red)

Komentar Anda

Terkini