![]() |
Anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri mendatangi dua bengkel di Jalan Ampera, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, karena mengganggu kenyamanan warga, Senin (21/4/2025). (ft-ist) |
MEDAN, KLIKMETRO.COM - Anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke PT Jaya Baru Mandiri di Jalan Ampera, Kelurahan Glugur Darat II, Kecamatan Medan Timur, Senin (21/4/2025). Sidak dilakukan usai menerima keluhan warga sekitar bengkel soal kebisingan dan polusi udara dari bengkel tersebut.
"Jadi perlu diketahui secara bersama sidak yang kita lakukan ini setelah menerima pengaduan warga ditanggal 20 April 2024 yang menemui saya secara langsung. Dimana, warga merasa sangat terganggu atas keberadaan PT Jaya Baru Mandiri karena kebisingan mesin dan juga asap dari bengkel," kata Lailatul Badri yang saat itu turut didampingi Lurah Glugur Darat II, Ahmad Fadhil Siregar, Babinsa dan Kepala Lingkungan 1 Sumarni.
Dihadapan Lailatul Badri, warga mengeluhkan kebisingan mesin -mesin milik PT Jaya Baru Mandiri .
"Kami terganggu suara bisingnya mesin - mesin dari bengkel ini saat beristirahat di malam hari, karena bengkel ini terus bekerja sampai malam hari. Belum lagi asap yang dikeluarkan bikin sesak nafas," keluh Mika, warga sekitar.
Juga, kata Mika yang merupakan seorang ibu rumah tangga saat dirinya hamil harus meninggalkan rumah karena takut akan kondisi kandungan.
"Jadi masalah ini sudah bertahun-tahun kami keluhkan, tapi tidak ada yang peduli. Bengkel ini berdiri di pemukiman padat penduduk, ketika saya hamil tahun 2008 saya tinggalkan rumah menumpang tempat keluarga karena selain kebisingan suara mesin juga selalu dari atas mengepul asap hitam enth apa dibakar," keluhnya.
Keluhan lainnya disampaikan warga soal kebisingan pabrik. "Rumah saya pas dibelakang tembok bengkel ini, tiap malam sakit telinga kami dengar suara mesinnya," kata warga lainnya.
Merespon keluhan warga, Lailatul Badri mendatangi bengkel dan menemui Supardi Tanoto selaku pemilik.
Supardi tak menyangkal aktifitas bengkel bubutnya menimbulkan suara bising, namun dia mengaku suara bising itu tidak setiap hari.
"Ini bengkel bubut biasa, hanya sekali-sekali saja bising gak setiap hari," akunya pada Lailatul Badri.
Kendati begitu politisi PKB ini sangat menyayangkan atas sikap perusahaan yang tak peduli. Ditambah lagi, ternyata bengkel tersebut tak mematuhi aturan karena surat izinnya tak lengkap.
Supardi beralasan tidak mengetahui izin-izin yang dikeluarkan karena perusahaan hanya bengkel.
"Walau pun tidak mengetahui izin sebaiknya sebagai pemilik perusahaan peduli kepada warga sekitar karena yang nama pabrik tidak boleh ada di pemukiman padat penduduk. Saya minta dalam seminggu persoalan ini diselesaikan yang dimediasi oleh Lurah," kata Lela yang secara tegas mengatakan bila tidak menemui solusi akan membuat agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Kota Medan.
Lurah Glugur Darat II, Ahmad Fadhil Siregar saat mengatakan akan segera melakukan pertemuan. "Yang kita akan jadwal pertemuan warga dengan pemilik perusahaan agar warga tidak lagi tergangu.Jadi, akan dicari solusi bersama," ucapnya.
Dari data yang didapatkan awak media PT Jaya Baru Mandiri tercatat perusahaan bengkel teknik untuk pembuatan mesin-mesin untuk industri menengah maupun besar seperti mesin-mesin untuk industri pabrik sawit.
Pada saat bersamaan juga turut disidak CV Jaya Baru yang berada tidak jauh dari perusahaan karena warga terganggu dengan kenderaan yang masuk ke bengkel. Sebab mobil yang masuk atau pun mengantar barang kerap parkir secara sembarangan belum lagi kebisingan mesin.
Perdebatan sempat terjadi dengan Apeng pemilik perusahaan dengan anggota DPRD Kota Medan, Lailatul Badri karena saat itu membantah apa yang dikeluhkan oleh warga.
Namun, Lailatul Badri secara tegas meminta pemilik perusahaan mematuhi peraturan dan menghormati hak warga sekitar. (mar)