Pekuburan Muslim di Labuhan Memprihatinkan, Kerap Tergenang Air Pasang

Selasa, 22 Desember 2020 / 22.41

Anggota DPRD Medan Abdul Latief Lubis menggelar reses ke IV di Kelurahan Nelayan Indah, Selasa (22/12/2020).

MEDAN, KLIKMETRO - Lahan pekuburan muslim di Kelurahan Nelayan Indah dan di Lingkungan VI Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, cukup memprihatinkan. Selain kerap tergenang akibat air pasang, akses jalan menuju ke tempat pemakaman umum (TPU) tersebut juga sangat buruk, sehingga butuh perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Permasalahan ini diungkapkan warga saat menghadiri Reses IV yang digelar Anggota DPRD Kota Medan Abdul Latif Lubis MPd di Kelurahan Nelayan Indah link 1 Blok E, Kecamatan Medan Labuhan, Selasa (23/12). Bagaimana tidak, di kawasan itu kerap tergenang setiap kali air pasang. Selain itu, kondisi jalan juga rusak.

Hal ini disampaikan Zainal Arifin, penduduk Perumahan Nelayan yang mengeluhkan persoalan  kuburan dan benteng. "Tukang cangkul kuburan sampai tenggelam karena kawasan lingkungan penuh dengan lumpur, sehingga mayat yang akan dikebumikan mengalami kendala," keluh Zainal.

Sedangkan Gustian Nasution, lingkungan 24 Kampung Nelayan, juga bermohon kepada anggota dewan ini untuk menampung keluhannya tentang perbaikan jalan yang rusak dan kerap tergenang air, sehingga guru tidak bisa mengajar karena jalan banjir.

"Mau pergi ke sekolah terpaksa buka sepatu anak saya dan terpeleset pula, karena baju basah tidak jadilah anak saya sekolah," ungkap Gustian.

Senada juga dikatakan Nurhayati, penduduk Pekan Labuhan. Dia mengaku sudah lelah meminta kepada anggota dewan sebelumnya untuk perbaikan jalan, tapi hingga si anggota dewan tak lagi menjabat, permasalahan tersebut belum juga terealisasi.

Menjawab soalan warga, Abdul Latif mengatakan, persoalan kuburan yang berlumpur ini adalah masalah tanggul dan akan dicari solusinya.

"Saya akan berusaha mencari lokasi dan mengadvokasi untuk pengadaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dananya bisa didapatkan bantuan dari pemerintah, swasta dan masyarakat.

Untuk persoalan jalan, politisi PKS ini menyebutkan, aplikasi E Pokkir merupakan situs resmi pengaduan dari DPRD Medan untuk merespon keluhan masyarakat dengan melakukan perbaikan infrastruktur. 

"Selain itu kami juga bisa langsung mengakses pengaduan dan keluhan masyarakat lewat data E Pokkir yang  kami miliki untuk disampaikan ke institusi yang terkait agar sarana dan prasarana yang diharapkan masyarakat bisa terealisasi," kata anggota Komisi I DPRD Medan ini seraya meminta agar masyarakat mengikuti perkembangan. Seperti kemajuan pemberkasan online yang dilakukan oleh Disdukcapil untuk membantu masyarakat dalam mengurus data kependudukan.

Pada kesempatan itu, dia juga menjanjikan akan menyampaikan keluhan kepada Pemko Medan agar memberi solusi terhadap 130 rumah yang tidak mampu membayar cicilan dan mendapatkan sertifikat, sehingga bisa mendapatkan bukti otentik di Perumahan Nelayan Indah.

"Sampai saat ini saya juga belum tau bagaimana proses pelunasan perumahan di Nelayan Indah, tapi nanti kita akan melibatkan lurah dan kepling untuk rapat bersama mencari solusinya", tandasnya.

Dalam reses tersebut, politisi Dapil 2 yang meliputi Kecamatan Medan Marelan, Belawan, Labuhan dan Medan Deli ini kembali mengingatkan masyarakat setelah Pilkada untuk bersatu padu dan bersama-sama mengawal Walikota Medan terpilih Bobby-Aulia agar merealisasikan janji- janji yang sudah diucapkan demi kemajuan kota. 

"Pilkada sudah berlalu dan kita sudah mengetahui siapa pemenangnya. Mari kita bersatu padu, kembali harmonis dan bersama-sama mengawal pimpinan Kota Medan yang terpilih untuk merealisasikan janjinya,"pungkasnya. (mar)

Komentar Anda

Terkini