Mandi Mandi di Danau Toba, Pelajar SMA Asal Medan Tewas

Minggu, 07 Maret 2021 / 18.13

Korban tenggelam saat dievakuasi warga.

TOBA, KLIKMETRO.COM - Muhammad Abduh Pane (18) warga Jln Karyatani Gang Dulur No 27.F Lingk VIII Medan, meregang nyawa di kedalaman 6 meter perairan Danau Toba, tepatnya di sekitar depan Villa Tujutakke Desa Pardamean Ajibata Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara, Minggu (7/3/2021).

Awalnya korban sudah diajak kedua orang tuanya pulang lebih awal karena masih ada pesta keluarga di Medan, korban sempat naik kedalam minibus yang dirental bersama rombongan keluarga itu. Namun Abduh justru sempat adu mulut dengan mamaknya, hingga korban turun dari mobil tersebut.

Setelah korban turun dari mobil, mobil yang ditumpangi kedua orang tuanya itupun berangkat dari Ajibata, dan korban langsung mandi-mandi kembali ke Danau Toba.

Anehnya dari pihak rombongan keluarga yang masih tinggal menikmati sisa liburannya tidak ada yang tau korban kembali mandi ke Danau Toba.

Beberapa saat kemudian, persis dekat jembatan jalan menuju FERY IHAN BATAK dan sekitar 400 dari Kantor Basarnas Ajibata, aejumalh abak tukang Ciling pencari koin di danau, melihat sesosok manusia terlentang dan masih mengambang (seperti melayang ditegah air).

Rombongan penciling itupun terkejut dan berhamburan bergegas ke tepi danau, sekaligu menceritaka mayat itu ke warga sekitar, selanjutnya oleh Warga langsung memberitahukan kepada Kapos Ipda Siringoringo Kapos Polisi di Ajibata, selanjutnya Siringoringo menyampaikan kepada Basarnas Danau Toba yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Melalui Tambunan dari pihak Basarnas yang langsung mengerahkan segala kekuatan tim guna menolong korban, menyampaikan kronologis kejadian,dengan perkiraan sekitar Pukul 11.00 Wib laporan/informasi diterima dan langsung melakukan pencarian, kemungkinan korban aempat mengambang dari TKP awal yang di sampaikan oleh anak anak tukang Ciling itu.

Kendati cepat ditemukan, namun  Abduh tak tertolong lagi. "Kemungkinan pembuluh darah dibagian otak sudah pecah," ujar warga di lokasi kejadian.

Kedua Ortu Balik Dari Tebing

Setelah jenazah korban ditemukan, kedua orang tua Abduh (Ayah dan Ibunya) dihubungi oleh rombongan yang masih di Ajibata, karena dijadwalkan akan pulang sore. Setelah ditelepon, ternyata kedua ortu korban sudah sempat di kawasan Tebing menuju Mwdan, atau sekitar 2 jam perjalanan dari Ajibata-Tebing.

Sekitar pukul 13.05 Wib, kedua orangtua korban langsung ke RSU IGD Parapat, melihat kondisi anaknya.

Kesedihan pecah tatkala sang ibu mengingat apa yang dilontarkannya kepada anaknyanya itu, hingga ditemukan benar-benar mati dan jadi korban. "Ibu nya itu sempat marah dalam mobil, karena anaknya ini belum mau pulang dan ingin kembali bersama rombongan yang lainnya, korban turun dari mobil dan kembali mandi, dan itulah kenyataannya Ibu dan Ayahnya kembali datang dan balek sari Tebing, karena  mereka sudah sempat lintas Tebing menuju Medan," ujar salah seorang dari rombongan keluarga korban.

Setelah kedua orang tua korban tiba dan meratapi mayat anaknya dan Ibu korban jatuh pingsan, akhirnya kepergian anaknya itupun diiklhaskan, lalu dibersihkan ke ruang jenazah untuk dikremasi,  selanjuynya korban akhirnya pulang bersama orang tuanya setelah jadi mayat korban tenggelam di Danau Toba Ajibata.

"Janganlah kita memarahi anak kita dengan kata-kata yang tak lumrah, siapa tau jadi azab dan sial bagi yang kita marahi, itulah akibatnya penyesalan tiada guna, disaat omongan Ibu kandung jadi petaka, tak ada waktu yang bisa terulang kembali kecuali penyeselan yang me dalam", Ujar salah seorang warga yang mengerumuni RSU Parapat. (Jait )

Komentar Anda

Terkini