Keterangan foto : Direktur PTPN IV (atas) kondisi jalan perkebunan di Desa Tonduhan, Simalungun (bawah).
SIMALUNGUN, KLIKMETRO.COM - Proyek tender pengadaan barang dan jasa dengan sistim lelang online yang diterapkan oleh manajemen PTPN IV Medan, dinilai mulai terlihat tidak transparan dan tidak profesional karena disinyalir banyak terjadi tender-tender bermerek alias tender pesanan.
Ironisnya walaupun kinerja buruk dan merugikan perusahaan, vendor PT.JMP ini bisa kembali mendapatkan banyak paket pekerjaan di PTPN IV Medan untuk anggaran TA.2021.
Berdasarkan hasil investigasi Ketua LSM PPLH Sumut, Robert Indra Girsang yang terjun langsung ke lokasi proyek pengerasan jalan yang berada di AFD 2 Kebun unit Tonduhan, Desa Tonduhan, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumut menemukan Kondisi jalan yang baru beberapa bulan dikerjakan sudah mengalami kerusakan yang cukup memprihatinkan.
"Saat ini biaya perawatan (retensi 10%) yang tercantum di dalam kesempakatan kontrak juga diabaikan oleh vendor PT. Jaya Mega perdana ini, dipoin ini saja sebenarnya vendor ini seharusnya sudah wajib kena black lish,"sebutnya.
Menurutnya, terjadi akibat lemahnya fungsi pengawasan yang di jalankan oleh unit,distrik,Konsultan kanpus PTPN IV Medan. "Yang lebih tragis lagi, satuan pemeriksa internal (SPI) yang merupakan auditor internal PTPN IV yang biasa terlihat garang dan ditakuti namun dalam kejadian ini tampak melempem dan terkesan tutup mata. Apa jangan-jangan karena vendor PT.JMP diduga dibeckingi oknum berbaju coklat di institusi "K" yang mempunyai korelasi dengan petinggi PTPN IV,"bebernya.
Dia berharap, agar Direktur PTPN IV Medan Sucipto Prayetno segera mengevaluasi kinerja seluruh bagian-bagian dan perangkat yang terkait didalam pekerjaan infrastruktur di PTPN IV Medan.
"Direktur PTPN IV mencopot Kabag teknik,Kabag logistik dan Kabag SPI dari jabatannya, karena tidak konsisten dalam melakukan lelang tender dan pengawasan pekerjaan yang berakibat meruginya perusahaan disebabkan banyak nya kegiatan pekerjaan yang tidak menghasilkan manfaat bagi PTPN IV,"pungkasnya.
Terkait hal ini, hingga kemarin, Mulyadi, selaku Konsultan Teknik PTPN IV yang berkantor di Kantor pusat Medan melalui pesan aplikasi WhatsApp belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi wartawan. (Jait)