Tawuran di Simpang Marindal Mencekam, Dua Mobil Polisi Terkena Lemparan Batu

Senin, 19 Juli 2021 / 17.28

Aksi tawuran antar pemuda di persimpangan Mariendal-SM Raja, Medan.

MEDAN, KLIKMETRO.COM - Aksi tawuran remaja di kawasan Jalan Sisingamangaraja Simpang Marindal Kecamatan Medan Amplas mencekam. Para remaaja saling "perang" batu hingga mengakibatkan rumah warga dan dua unit mobil polisi yang sedang melintas jadi sasaran lemparan batu.

Informasi diperoleh di lokasi kejadian tawuran yang melibatkan puluhan remaja dari dua kelompok berasal dari Kelurahan Harjosari satu dan Kelurahan Harjosari dua ini terjadi pada Minggu  (18/7/2021) sekitar pukul 00.30 WIB.

Pantauan awak media ini di lokasi kejadian, dalam aksi tawuran tersebut, kedua kelompok saling serang, membuat suasana di menjadi mencakam, bahkan sejumlah kenderaan roda dua dan empat maupun enam sempat berhenti takut terkena lemparan batu pada.

Tak hanya itu, pada saat kedua kelompok remaja itu sedang tawuran semua menjadi sasaran, baik rumah warga dan juga diduga dua unit mobil polisi yang sedang sedang melintas dari medan menuju Amplas menjadi sasaran terkena lemparan batu dari kedua kelompok remaja itu.

Adapun dua mobil polisi yang diduga terkena lemparan batu itu yakni mobil jenis truk dan mobil Doule Cabin. Dari kejadian itu, saat situasi benar-benar sangat mencekam  terlihat kedua mobil polisi itu dengan kecepantan tinggi menembus lokasi kejadian. Mobil truk terus melaju ke arah Amplas, sedangkan mobil Doule Cabin berbelok ke kanan masuk ke Jalan Bajak 2 menuju Arah 'Asrama Widuri'.

Dari balik kejadian itu, beberapa orang warga juga membenarkan adanya dua unit mobil polisi yang sedang melitas dilokasi tawuran terkena lemparan batu.

"Awalnya kedua kelompok remaja itu saling serang dengan batu, namun secara kebetulan dua mobil polisi  melintas dan diduga mobil polisi itu juga terkena lemparan batu," kata beberapa warga sekitar yang salah seorangnya mengaku bernama Husin.

Dikatakan Husin, kalau tawuran bisa dibilang hampir tiap minggu pasti ada. Kedua kelompak remaja tersebut sebelum tawuran melengkapi diri dengan berbagai senjata, mulai dari batu, kayu, bahkan samurai, bahkan sebelum kejadian hari ini, akibat tawuran kaca steling tukang pisang goreng hancur berantakan terkena lemparan batu.

"Warga disini sudah resah dan tak nyaman lagi, karena tawuran dua kelompok remaja tersebut telah berulang kali terjadi kami uda bosan,"beber Husin.

Selain Husin, warga yang ada di sekitar kejadian juga mengatakan, sebelum polisi datang warga disini sering ikut langsung melerai kedua kelompok remaja yang terlibat tawuran.

"Tadi semua warga keluar, mengusir para remaja yang sedang tawuran, bahkan herannya orang yang ditunjuk Pemerintah yakni Kepala Lingkungan tidak nampak,"bilang warga.

Herannya lagi, lanjut warga menceritakan, setiap tawuran terjadi jalan Garu 4 depan ini yang menjadi sasaran, pada hal sepengetahuan warga anak remaja jalan Garu 4 depan ini tidak ada yang ikutan-ikut tawuran, tapi kenapa jalan Garu 4 yang menjadi sasaran.

Menurut warga para remaja yang tawuran itu, anak-anak dari Jalan Garu 3 gabung dengan anak-anak Jalan Garu 5, sedangkan lawannya anak-anak dari daerah lain gabung dengan anak-anak "Asrama Widuri" 

Selain itu warga juga mengatakan, seringnya terjadi tawuran, warga disini khususnya jalan Garu 4 depan sangat kesal dan merasa resah, soalnya setiap tawuran rumah-rumah di sini yang terkena sasaran lemparan batu, ya artinya sangat menggagu keamanan serta kenyaman warga disini 

"Kalau atap seng rumah kami sudah pasti terkena lemparan batu setiap mereka tawuran, seperti hujan batu dari langit. Untung saja rumah kami enggak ada kacanya, kalau kaca mungkin sudah habis berpecahan, remuk redam lah," kata warga lain menimpali.

Warga sangat berharap polisi bertindak tegas dan menangkap para pelaku tawuran, dan kalau bisa diproses secara hukum, karna tawuran ini telah berulang kali terjadi dan sudah sangat meresahkan warga.

Warga menilai, semenjak Polsek Patumbak pindah ke Wilayah Deli Serdang (Patumbak dalam) polisi selalu terlambat datang apa bila ada kejadian walaupun telah dihubungi, bisa jadi mungkin karna kejauhan, dan kalau dipikir yang rawan kriminalitas itu di Wilayah Kecamatan Medan Amplas. 

"Sekarang ini kantor Polisi Polsek Patumbak sangat jauh, sedangkan tingkat kerawanan yang lebih besar itu di Wilayah Kecamatan Medan Amplas,"bilang warga di lokasi tawuran.

Sementara dari pantuan terakhir pasca kejadian tawuran tersebut, terlihat polisi berpakaian lengkap dan pakaian preman dari Polsek Patumbak datang kelokasi kejadian, langsung memburu para pelakuan tawuran.

Sedangkan para pelaku tawuran ketika melihat polisi datang langsung berlarian memasuki lorong-lorong yang ada di seputaran jalan Garu 4 dan 5. Namun beberapa orang polisi berpakaian preman yakni dari Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) yang di Pimpin Panit satu Iptu M Yusuf Sidabutar SH,  langsung menyeser masuk kedalam lorong-lorong yang ada di jalan Garu 4 dan 5 yang dijadikan tempat persembunyian para pelaku tawuran.

Hasilnya dari beberapa orang warga mengatakan kalau polisi berhasil mengamankan sebanyak 4 orang pelaku tawuran.

Adapun ke 4 orang pelaku tawuran yang berhasil diamankan diantaranya berinisial MF, marga S, dan At, sedangkan seorang lagi belum diketahui identitasnya.(put)

Komentar Anda

Terkini