Miris, Medan Labuhan Kecamatan Terbaik Malah Tergenang Diguyur Hujan

Kamis, 11 Oktober 2018 / 21.38
Komplek BTN Martubung tergenang.
MEDAN, KMC – Kecamatan Medan Labuhan merupakan kecamatan terbaik di Kota Medan tahun 2018. Mirisnya, beberapa kawasan di kecamatan ini malah tergenang usai diguyur hujan. Contohnya di Perumahan Komplek BTN Martubung, Lingkungan XI, Kelurahan Besar, Kecamatan Medan Labuhan. Hingga sore kemarin, (11/10/2018), genangan air di kawasan tersebut tak juga surut. Akibatnya, aktifitas warga nyaris lumpuh.

Parahnya kondisi itu kurang mendapat perhatian dari aparatur pemerintahan setempat, baik kelurahan maupun kecamatan. Menurut warga, tak seorang pun pihak dari kelurahan dan kecamatan turun ke lokasi untuk meninjau banjir di kawasan mereka.

“Kekginilah keadaan kami tak pernah diperhatikan kecamatan. Padahal kondisi banjir ini jika dibiarkan bisa menimbulkan penyakit,’’kata Amirudin, warga Martubung.

Kekuatiran pria anak tiga ini seolah mewakili kekuatiran warga lainnya yang juga mengalami banjir. Pasalnya, akibat air yang tak kunjung surut, nyamuk pun semakin merajalela dan dapat menebarkan penyakit demam berdarah dengue (dbd) dan malaria. Selain itu, warga rentan mendapat penyakit seperti flu, demam dan diare.

“Kita berharap ada perhatian pemerintah, karena banjir ini bisa menimbulkan berbagai penyakit menular yang bisa menelan korban jiwa,’’ujar Amirudin dengan nada prihatin.

Dia mengakui, banjir yang terjadi lantaran saluran drainase di wilayah mereka tak berfungsi dengan baik. Dampaknya, setiap kali hujan deras mengguyur, kawasan mereka pun tergenang lantaran saluran pembuangan tumpat.

Sementara Camat Medan Labuhan Arrahman Pane SSTP MAP tak berhasil dikonfirmasi wartawan via seluler. Terdengar nada aktif ponselnya, namun tak kunjung direspon.

Perusahaan Sumbangkan Dana CSR Untuk Penanggulangan Banjir

Anggota DPRD Medan Surianto yang akrab disapa Butong tak menampik wilayah Kecamatan Medan Labuhan kerap tergenang jika hujan deras melanda. Bahkan di Komplek BTN Martubung, kondisi banjir diperparah lantaran saluran drainase buruk.

“Saya sudah pernah meninjau ke lokasi, memang di sana (Komplek BTN) rentan banjir. Lokasinya lebih rendah dan seperti kuali, makanya sering banjir,’’ ujar politisi Gerindra ini.

Dia menghimbau, agar warga sering melakukan gotong royong untuk membersihkan saluran drainase. Tak hanya itu, politisi Medan Utara ini juga meminta agar perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Medan (KIM) menyisihkan dana csr untuk penanggulangan banjir warga di sekitar mereka.

“Masalah banjir ini sudah bertahun dialami warga. Kita berharap agar pemerintah mendapat solusi menyelesaikan banjir ini, karena bisa menimbulkan berbagai penyakit. Harus ada reaksi cepat dari Pemko Medan meninjau ke lokasi banjir, jangan ada pembiaran,’’sebutnya.

Dia juga meminta kepedulian dari perusahaan yang berada di sekitar kawasan tempat tinggal warga. “Kepedulian perusahaan juga kita harapkan. Sisihkan dana csr untuk menanggulangi banjir, biar masalah ini tak berlarut-larut dialami warga,’’tukas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan ini.

Dia mengingatkan agar warga dan kepala lingkungan setempat saling bekerjasama membentuk drainase yang selama ini ada dan perlu diperbaiki.

"Dengan adanya dasar, berfungsi atau tidaknya drainase yang ada selama ini, baru bisa kita ketahui dan ajukan anggaran pembangunan drainase yang rusak, kita tidak ingin warga di kawasan utara Kota Medan ini terus menerus menjadi korban banjir akibat buruknya drainase," himbaunya.(mr/riz)
Komentar Anda

Terkini