Gubsu Mau Menutup Merdeka Walk, Ini Kata Walikota Medan

Kamis, 14 Februari 2019 / 19.31
Foto int.
MEDAN, KMC -  Terkait wacana Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk menutup Merdeka Walk, Wali Kota Medan HT Dzulmi Eldin mengatakan, pihaknya masih terikat perjanjian dengan pengelola Merdeka Walk.

Dia mengatakan, Merdeka Walk dulunya dijadikan lahan parkir taksi-taksi gelap dan kehidupan malam Kota Medan.

"Kita mempertahankan karena itu masih dalam perjanjian," kata Dzulmi Eldin usai menghadiri pemberian bantuan sembako kepada 1.000 KK masyarakat kurang mampu Kota Medan di Lapangan Benteng, Kamis (14/2/2019). 

Dia juga mengatakan, lokasi Merdeka Walk saat ini dulunya banyak dijadikan sebagai tempat kenakalan yang tidak bisa dikontrol. 

"Lapangan Merdeka itu kan dari dulu sudah seperti itu. Yang dibangun untuk Merdeka Walk itu adalah tempat yang dulu dijadikan parkiran taksi-taksi gelap, dan ya, kehidupan malam yang kita tidak tahu. Dan di situ banyak juga kenakalan-kenakalan yang tidak bisa dikontrol," katanya. 

Ia pun menjelaskan bahwa sebenarnya tempat berolahraga sama sekali tidak terganggu atas kehadiran Merdeka Walk. Pasalnya, sejak dulu memang tempat itu tidak dipergunakan sebagai sarana berolahraga. 

"Tapi prasarana olahraga tidak ada yang terganggu di situ. Karena itu memang dari dulu tidak dipergunakan sebagai sarana dan prasaranan olahraga. Jadi Insya Alalh nanti kita koordinasikanlah," jelasnya. 

Wacana tersebut belum dibahas lebih lanjut.  Namun Eldin membenarkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pernah berbicara mengenai Merdeka Walk tersebut. 

"Beliau cuma bercerita bagaimana Merdeka Walk itu. Mungkin kan dari satu sisi beliau ditanya-tanya oleh siapa, dan yang mungkin dijawab seperti itu," jelasnya. 

Saat ini kontrak antara Pemerintah Kota (Pemko) Medan dan pengelola Merdeka Walk masih berjalan. Eldin pun mengatakan kontrak akan selesai hingga tahun 2031. Saat ini pihaknya sedang melihat prospek ke depan terhadap Merdeka Walk. 

Sebab memang saat ini Merdeka Walk sudah menjadi ikon Kota Medan.

"Makanya berjalan tahun ini nanti akan kita lihat prospeknya bagaimana. Sebagian banyak orang pasti sudah melihat bahwa itu sudah menjadi ikon Kota Medan. Jadi mudah-mudahan bisa saling mengerti kita satu sama lain. Nanti enggak ada lagi tempat orang ketemuan," katanya. 

Apalagi saat ini yang datang ke Merdeka Walk bukan hanya warga Kota Medan dan wisatawan lokal saja, tetapi juga dari luar negeri. Diakuinya, jika datang ke Medan, yang dicari wisatawan asing adalah Merdeka Walk. 

"Sekarang bukan hanya masyarakat Indonesia yang ke situ (Merdeka Walk), orang luar negeri Malaysia, Singapura, Hongkong. Semua kalah udah datang ke Medan yang dicari, oh Merdeka Walk," ucapnya. 

Disinggung mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Merdeka Walk, dijelaskannya PAD Merdeka Walk tidak selalu menjanjikan. 

"Dulu sebenarnya bukan itu yang kita pikirkan, PAD-nya tidak selalu menjanjikan sih sebenarnya. Cuma yang kita pikirkan dulu kan ada investor yamg mau membenahi kota kita. Jadi itulah yang kita jadikan tempat kuliner yang baik," jelasnya. (mar)
Komentar Anda

Terkini