PKPI Siap Rebut 6 Kursi DPRD Sumut

Selasa, 17 Juli 2018 / 23.43
Ketua DPP PKPI Sumut, Juliski Simorangkir berfoto bersama bacaleg dan kader PKPI usai mendaftar ke KPU Sumut, Selasa (17/7/2018).
MEDAN, KMC - Partai Keadilan Persatuan (PKP) Indonesia Sumatera Utara menargetkan perolehan 6 (enam) kursi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara dalam pemilihan legislative (Pileg) tahun 2019 mendatang.

“Target kita 6 kursi di DPRD Sumut, dibanding periode lalu, berarti target kita naik 100 persen,” kata Ketua DPP PKP Indonesia Sumatera Utara, Juliski Simorangkir kepada wartawan, Selasa (17/7/2018) malam, usai mendaftarkan bakal calon legislatif (Bacaleg) di kantor KPU Sumut.

Menurut Juliski yang didampingi seluruh pengurus PKP Indonesia Suatera Utara tersebut, optimisme partainya dalam meningkatkan jumlah kursi dibanding saat ini yang hanya 3 kursi di DPRD Sumut juga didukung semangat pengurus untuk mendekatkan partai ke masyarakat.
Ketua DPP PKPI Juliski Simorangkir menyerahkan berkas pendaftaran bacaleg yang diterima oleh Komisioner KPU Sumut Benget Silitonga, Selasa (17/7/2018).

Juliski tidak dapat menutupi bahwa ada beberapa kader PKP Indonesia Sumatera Utara merupakan perwakilan dari kalangan jurnalis atau wartawan. "Keinginan kita partai ini dikenal di masyarakat. Dan, kita tahu wartawan itu kritis dan dekat ke masyarakat juga, jadi memungkinkan partai ini melampaui harapan itu,” sebutnya.

Diketahui pada pendaftaran bacaleg, PKP Indonesia mendaftarkan dua nama wartawan yang cukup dikenal, yakni atas nama Erris Julietta Napitupulu (Top Metro) dan Anton Siahaan (Media 24 Jam) didaerah pemiihan berbeda untuk kursi DPRD Sumatera Utara.

“Sebenarnya, bukan hanya kita dua, tapi ada Pak Hajar yang selama ini aktif di media sosial, dia juga gabung sama kita, nama lainnya dari daerah atasnama Elisabet,” terang Erris menambahi.

Menyoal keinginan besarnya menjadi Caleg dari PKP Indonesia Sumatera Utara, Erris mengatakan keberadaan dirinya bisa menjadi perwakilan insan jurnalis yang selama ini ada kesan yang nasibnya di kebiri.

“Kami ingin memperjuangkan aspirasi kita semua sebagai penulis, khusus wartawan. Selain, kita mau hidupnya sejahtera, kita juga mau berbagai persoalan yang menimpa jurnalis/wartawan dapat menjadi perhatian melalui keberadaan dirinya di legislatif,” ujar Erris.

Sebelumnya, Juliski turut menambahkan sangat menyayangkan berkenaan server di KPU Sumut yang menurutnya menghambat proses masuknya data dari partai politik (Parpol) yang mendaftar saat itu.
“Karena server untuk sistem informasi calon (silon) ini yang lamban, sehingga punya kita ikut masalah juga, sehingga terlewatinya 90 data atau gambar bacaleg kita, selanjutnya kita lakukan perbaikan,” terangnya menceritakan.

Anggota Komisi E DPRD Sumut ini mengakui berbagai proses data sesungguhnya dapat terlaksana dengan cepat, hanya saja diwaktu bersamaan seluruh parpol hadir mendaftar di akhir pendaftaran (17/7) sehingga terjadi antrian pendaftaran. (mr/riz)
Komentar Anda

Terkini